RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Komitmen perusahaan Gojek yang merealisasikan beragam program untuk pemenuhan ekonomi mitra senilai Rp1 triliun sedikit banyak membantu pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Sriwijaya, Yan Sulistyo menilai hal itu merupakan bentuk perusahaan menjalankan tanggungjawabnya (corporate responsibility). Ia pun menyoroti langkah yang dilakukan dalam kerja sama bersama pemerintah daerah, universitas-universitas, serta komunitas-komunitas digital di daerah.
Usia perusahaan yang memasuki 11 tahun, secara corporate life cycle disarankan memperluas layanannya ke luar wilayah operasional. “Momentum pemulihan ekonomi di masa pandemi ini, perusahaan perlu memperluas jangkauan layanan dengan bantuan-bantuan seperti yang telah dilakukan ke daerah-daerah yang mana Gojek belum beroperasional,” ujar dia.
Hal tersebut, lanjut Yan, bertujuan untuk menambah brand building image Gojek sebagai sebagai mitra negara dalam memulihkan ekonomi dan memperkaya brand positioning Gojek sebgai perusahaan global yang berbasis nasional.
Selama masa pandemi, Gojek, telah mengeluarkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra UMKM dan mitra driver agar tetap bertahan, tumbuh, dan bangkit menghadapi pandemi.
Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menemukan bahwa 4 dari 5 mitra driver menyatakan tetap dapat memiliki pendapatan untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek.
“Oleh karena itu, dengan memahami bahwa kondisi pandemi merupakan masa-masa sulit bagi mitra ekosistem kami, dalam dua tahun terakhir kami menjalankan berbagai inisiatif bantuan kepada mitra-mitra kami agar mitra driver bisa tetap memperoleh peluang pendapatan dan mitra UMKM tetap tumbuh usahanya,” ucap Kevin Aluwi, CEO Gojek melalui siaran pers yang diterima. (rls)