RADARBANDUNG.id, SOREANG- Proses pemberian insentif bagi guru ngaji di Kabupaten Bandung masih harus menunggu proses review dari Inspektorat.
Sebelumnya, Bupati Bandung, Dadang Supriatna telah melaunching program tersebut, dan dapat diikuti oleh sebanyak 16 ribu guru ngaji di Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, Ruli Hadiana mengungkapkan, insentif guru ngaji masih belum bisa diberikan. Alasannya karena harus dilakukan proses review terlebih dahulu oleh Inspektorat.
“Secepatnya kita memberikan insentif untuk yang melakukan kegiatan pada Oktober 2021, sedang berproses, sedang di inspektorat untuk review,” ujar Ruli saat wawancara di ruang kerjanya, di Soreang, beberapa waktu lalu.
“Kita mencari proses yang tidak salah, tidak melanggar aturan,” sambungnya.
Melalui inspektorat, pihaknya ingin melakukan verifikasi dan validasi terhadap proses pelaksanaan program guru ngaji tersebut. Jika review oleh inspektorat sudah dilakukan, maka itu akan menjadi dasar penyerahan insentif.
“Memang di November dibayarkannya, kita lagi melakukan verifikasi dan validasi jadi ada bukti datangnya dan semua. Kalau sudah direview inspektorat, itu sebagai bahan dasar kita menyerahkan insentif,” tutur Ruli.
Ruli berharap proses review program guru ngaji di inspektorat cepat selesai dan tidak ada permasalahan yang muncul.
Untuk program guru ngaji ini, Pemkab Bandung menyediakan kuota sebanyak 16 ribu. Namun pada pelaksanaannya kuota tersebut tidak dapat terpenuhi. Ruli menjelaskan, ada 4 kelompok peserta yang muncul saat proses verifikasi peserta guru ngaji.
Pertama, mereka memenuhi syarat dan bisa melakukan tugas. Kedua, mereka yang memenuhi syarat tapi tidak bisa mengajar. Ketiga ada peserta yang mengundurkan diri.
