News

Program DDP Bantu 20.000 Peternak Sapi Perah

Radar Bandung - 18/11/2021, 20:42 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Program DDP Bantu 20.000 Peternak Sapi Perah

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – 80 persen bahan baku yang digunakan oleh industri pengolahan susu masih berasal dari impor sementara 20 persennya berasal dari peternak lokal.

hal itu diungkapkan oleh Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam acara Gathering Forwin 2021 dan Workshop bertema ‘Industri Agro bersama Media Mendorong Program Kemitraan Industri Pengolahan Susu’ di Bandung, Kamis (18/11).

Menurutnya, pemerintah harus menangani hal ini secara serius. Jika tidak, indusrti pengolahan susu Indonesia akan terus bergantung pada impor.

“Kalau tidak serius ditangani kemungkinan 80 persen bisa menjadi 85 persen bahkan 95 persen,” kata Putu Juli Ardika.

Pada 2020, kebutuhan bahan baku susu industri ini tercatat 3,85 juta ton (setara susu segar). Pasokan bahan baku lokal hanya mampu memenuhi 0,85 juta ton, sementara sisanya 3 juta ton dipenuhi dari impor. Susu segar di impor dari berbagai negara dalam bentuk skim milk, whole milk, anhydrous milk fat, butter milk dan whey.

Lebih lanjut, Putu mengatakan, ada beberapa hal yang menghambat pengembangan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) di hulu. Antara lain, kualitas SSDN rendah karena cemaran bakteri patogen tinggi dan kadar padatan rendah.

Kemudian, kepemilikan sapi perah peternak rakyat rendah hanya dua sampai tiga ekor sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar. Produktivitas sapi perah rakyat juga rendah jauh di bawah produktivitas sapi di mega farm.

“Terbatasnya lahan untuk kandang dan pakan hijauan untuk peternak rakyat juga menjadi penghambat,” ujarnya.

Di sisi lain, rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu masih tinggi. Lalu tingginya biaya pembesaran anakan sapi sampai laktasi mencapai Rp20 juta per ekor.

“Peternak lokal juga kurang pemahaman mengenai Good Diary Farming Practices,” ujarnya.

Dairy Development Program (DDP) yang diterapkan PT Frisian Flag Indonesia (FFI) telah menjangkau lebih dari 20.000 peternak sapi perah dan bermitra dengan 15 koperasi, kelompok peternak, dan mega farm yang tersebar di berbagai titik di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Tujuan dan fokus dari program tersebut adalah memusatkan perhatian pada peningkatan terhadap kesejahteraan melalui pengembangan kapabilitas komunitas peternak sapi perah mengenai Good Dairy Farming Practice (GDFP), di antaranya melalui teknik peternakan, manajemen peternakan dan kebersihan kandang,” kata Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.

Menurut Andrew, melalui upaya tersebut, peternak diharapkan pula dapat meningkatkan standar tata Kelola dan tata laksana peternakan yang akan berujung kepada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN).

“Program DDP didukung oleh para ahli dari perusahaan untuk memberikan pelatihan dalam bidang pengetahuan nutrisi hewan, manajemen kandang, perawatan, pembibitan, reproduksi, dan pemeliharaan pedet,” paparnya.

Hingga saat ini, beberapa program DDP yang telah dijalankan adalah Milk Collection Point. Melalui kemitraan dengan Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, sejak tahun 2015 FFI membangun Milk Collection Point (MCP) bersistem barcode digital untuk membantu peternak sapi perah lokal dalam meningkatkan kualitas dan mendapatkan harga susu yang lebih adil. Semakin rendah nilai TPC yang terkandung di dalam susu segar, maka semakin tinggi kualitasnya.

“Kehadiran MCP ini bertujuan untuk menjaga jumlah Total Plate Count (TPC) atau bakteri yang terkandung dalam susu serendah mungkin. Dengan sistem tersebut, peternak akan mendapatkan harga susu yang adil dan sesuai dengan kualitas susu yang dihasilkan,” ujarnya.

Hingga saat ini, KPBS dan FFI telah membangun MCP digital di 7 titik kelompok ternak di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, yang berlokasi di Los Cimaung, Warnasari, Cipanas, Citere, Mekar Mulya, Lembang Sari, dan Gunung Cupu. Hingga tahun 2021, sebanyak 1.034 peternak sapi perah telah difasilitasi oleh 7 MCP tersebut untuk membantu peternak sapi perah dalam mendapatkan penilaian kualitas susu segar yang valid dan penetapan harga yang adil.

“Keberhasilan MCP dengan sistem digital di Pangalengan ini menjadi motivasi bagi FFI untuk terus mengembangkan program ini bersama koperasi susu lainnya di Indonesia, demi meningkatkan kualitas susu segar dan kesejahteraan para peternak sapi perah di Indonesia,” pungkasnya. (bie)


Terkait Bandung Raya
Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional
Bandung Raya
Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional

RADARBANDUNG.id, CIMENYAN – Peringati Hari Bumi Internasional, Sharing Happiness, Lokadesa Ekspedisi dan Durian Nusantara bersama Masyarakat Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, menggelar acara penanaman pohon di kawasan Bandung Utara. Seperti diketahui Kawasan Bandung Utara yang dulunya dikenal sebagai paru-paru kota bandung, kini mulai terancam akibat bangunan-bangunan liar serta praktik pertanian yang tidak sesuai dengan aturan. Hal […]

Walikota Bandung M Farhan Lepas Tim Ekspedisi Wanadri 2025 di Pendopo
Bandung Raya
Walikota Bandung M Farhan Lepas Tim Ekspedisi Wanadri 2025 di Pendopo

Walikota Bandung Muhammad Farhan resmi melepas tim ekspedisi Wanadri 2025 yang diikuti sebanyak 50 orang.

Lalamove Ride dengan Armada Roda Empatnya Kini Hadir di Bandung, Solusi Tepat untuk Perjalanan Rombongan!
Bandung Raya
Lalamove Ride dengan Armada Roda Empatnya Kini Hadir di Bandung, Solusi Tepat untuk Perjalanan Rombongan!

RADARBANDUNG.id- Kini hadir kabar baik untuk Anda warga Bandung dan sekitarnya. Lalamove Ride, layanan transportasi online yang sebelumnya dikenal luas dengan jasa pengiriman, kini memperluas layanannya dengan menghadirkan armada roda empat (4W) di Bandung. Layanan ini menjadi solusi tepat untuk perjalanan rombongan, baik itu bersama keluarga, rekan kerja, atau teman-teman Anda. Dengan berbagai keunggulan dan […]

9 Nama Bakal Calon Rektor UPI 2025-2030 Lanjut ke Tahap Berikutnya, Ini Daftarnya
Bandung Raya
9 Nama Bakal Calon Rektor UPI 2025-2030 Lanjut ke Tahap Berikutnya, Ini Daftarnya

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sembilan nama bakal calon rektor UPI periode 2025-2030 telah ditetapkan berdasarkan hasil sidang pleno Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dalam pleno tersebut, peserta diajak untuk bersama-sama membaca dan menandatangani ikrar komitmen anti konspirasi dalam pemilihan rektor tahun ini, sebagaimana disampaikan MWA UPI Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna. Pleno MWA […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.