RADARBANDUNG.id, SOREANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berencana membangun Alun-alun Kabupaten Bandung, dengan perkiraan lokasi di depan kompleks Pemkab.
Hal itu Bupati Bandung Dadang Supriatna sampaikan usai menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Senin (22/11/2021).
“Rencana di 2022 kita akan buatkan DED (Detail Engineering Design) nya. Bentuknya nanti bisa berupa KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), tendernya bisa di 2022 sehingga bisa selesai pengerjaan di 2023,” ungkap Bupati Dadang Supriatna.
Dadang menjelaskan, rencana itu bukan berarti memindahkan lokasi Alun-alun Soreang yang ada di depan kantor kecamatan. Karena alun-alun yang ada saat ini sifatnya tingkat kecamatan.
“Itu (Alun-alun Soreang) kan tingkat kecamatan, kalau rencana saya dengan Pak Gubernur barusan yaitu alun-alun kabupaten,” jelasnya.
Selain alun-alun, tambah pria yang akrab disapa Kang DS itu, ia bersama Ridwan Kamil juga membahas bangunan Rumah Jabatan Bupati yang sudah sekitar 30 tahun belum direnovasi. Karena idealnya, rumah jabatan bupati memiliki pendopo.

Pemkab Bandung Rencana Bangun Alun-alun Kabupaten
“Karena karakter orang Bandung itu, harus ramah terhadap ‘semah’ (tamu). Nanti pendopo bisa digunakan saat rapat dengan komunitas masyarakat atau PD (perangkat daerah). Itu salah satu yang dibicarakan dengan Pak Gubernur. Insyaallah dalam waktu dekat akan kita kaji semuanya,” tuturnya.
Sebelumnya di hari yang sama, Kang Dadang bersama Ridwan Kamil, mengunjungi lokasi pengerjaan sodetan Cisangkuy di Dayeuhkolot. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir, mulai dari pembuatan Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, polder-polder, ditambah rencana Kolam Retensi Andir, secara signifikan telah mengurangi luasan banjir.
Baca Juga: Pemkab Bandung Bangun 2 Alun-alun Senilai Rp 15 Miliar
Banjir tahunan di wilayah Bandung selatan yang semula mencapai 370 an hektare, sekarang tinggal menyisakan sekitar 72 hektare.
“Saya bersama pak gubernur dan BBWS Citarum melakukan survei lokasi pembuatan sodetan Cisangkuy. Ini salah satu alternatif, dengan membelokkan arah aliran sungai, sehingga menjauh 1,7 kilometer dari pemukiman warga. Kita harapkan dampaknya luar biasa terhadap banjir di Dayeuhkolot,” tuturnya. (*)