RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla memuji pemikiran Rizal Ramli dalam hal perekonomian. Semua yang dimiliki bisa menjadikannya sebagai pengusaha sukses.
Tokoh politik yang akrab disapa JK ini menyebut bahwa Rizal Ramli memiliki semua syarat untuk menjadi pengusaha. Menurut JK, menjadi pengusaha tidak cukup hanya memiliki kapital yang kuat, pengetahuan, dan pengalaman saja. Tapi, punya mental keberanian dan tangguh dalam menghadapi masalah.
“Kegiatan aktivis kemahasiswaan bisa mendidik orang menjadi tangguh, kayak Pak Rizal ini pemikirannya tangguh. Cuma Pak Rizal tidak pergunakan di bisnis, kalau dipergunakan di bisnis bisa menjadi pengusaha sukses,” ujar JK saat menjadi narasumber dalam acara Halaqah Satu Abad NU
dengan tema Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin
di kantor DPP PKB, Kamis (2/12/2021).
Sebagaimana diketahui, saat Rizal Ramli saat menjabat Kepala Bulog di masa kepemimpinan Presiden RI Ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 2000, bisa memberi kontribusi hingga perusahaan untung Rp 5 triliun.
Catatan lain, saat menjabat Menko Ekuin pada Agustus 2000, Rizal Ramli menerapkan beberapa strategi yang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen ke positif 4,5 persen atau naik 7,5 persen.
Salah satu cara yang dilakukannya adalah menaikkan gaji PNS, TNI/Polri, serta pensiunan hingga 125 persen. Karena, dengan menerapkan kebijakan itu, maka daya beli masyarakat meningkat.
Lalu, saat menjabat sebagai Menko Maritim di era pemerintahan Jokowi-JK, Rizal Ramli pernah memperingatkan kepada Garuda Indonesia agar lebih fokus dan mampu memperkuat jalur penerbangan domestik dan regional daripada melakukan pembelian 30 pesawat berbadan lebar Airbus A 350 XWB yang harganya sangat mahal dan hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh.
Pada April 2016, pemerintah akhirnya membeli 14 pesawat Airbus dengan tipe A 330 yang lebih efisien bahan bakanya daripada A 350.
Kebijakan Rizal Ramli lainnya adalah pengembangan 10 Destinasi Wisata Priorotas untuk meningkatkan pertumbuhan dan lapangan kerja dari 3 juta meningkat menjadi 7 juta di tahun 2019. Fokus 10 tujuan wisata ini dimaksudkan agar ada capaian terukur dan dapat menjadi percontohan di daerah lain di tahun berikutnya.