RADARBANDUNG.id, SUMEDANG – PD Persis Sumedang menggelar pelantikan tasykil masa jihad 2021-2025 di Gedung Negara Kabupaten Sumedang pada hari Senin (6/12). Para pengurus diminta mampu untuk adaptif dalam perkembangan jaman.
Sebelumnya, PD Persis Sumedang telah menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) VIII pada 27 November 2021 bertempat di Markaz Dakwah Al-Asmaa dengan tajuk ‘Optimalisasi Jihad Jamiyyah Dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Kaderisasi Demi Kemajuan Organisasi’.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua PW Persis Jabar, Iman Setiawan Latief. Dalam amanatnya, ia berpesan agar PD Persis Sumedang mampu adaptif dalam berbagai perkembangan pembangunan agar dapat disambut dengan ciri khas dan karakter Persatuan Islam (Persis).
“Sebagai bangsa yang agamis, tentunya umat dan masyarakat membutuhkan sentuhan-sentuhan nilai-nilai agama. Sehingga agama menjadi fondasi, sumber nilai, motivasi dan inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat,” ucap Latief.
Dirinya pun berharap, dengan aktivitas dakwah Persis yang terus menerus dilakukan, masyarakat semakin memahami dan menginternalisasi nilai-nilai agama yang tercermin dalam perilaku kehidupan.
Ketua PD Persis Sumedang, Saepul Bahri menyebut, bahwa diantara fokus Persis ke depan ialah fokus dalam aspek ekonomi. “Maka ini jadi perhatian agar bagaimana ekonomi keumatan punya peran yang besar serta dampak yang luas,” ungkapnya.
Dalam konteks pembangunan masyarakat Sumedang, kata Saepul, pihaknya berharap dapat berkonstribusi secara signifikan dalam mewujudkan Sumedang Simpati, yaitu Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional dan Kreatif.
“Dalam hal ini Persis Sumedang ingin berperan dan berkonstribusi, selain dalam aspek pemurnian akidah dan pelurusan ibadah, juga pada aspek pemberdayaan muamalah, yaitu sosial-kemasyarakatan secara luas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Persis, Aceng Zakaria menyampaikan agar sebagai harakah Persis harus bisa memanfaatkan warisan-warisan yang ada. Menurutnya, yang paling utama ialah warisan pedoman dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah karena menjadi pegangan yang membawa pada petunjuk.
“Berjam’iyyah haruslah jadi momen meringankan kerja-kerja besar, yang tidak akan pernah terwujud jika dilakukan sendiri, serta berjama’ah haruslah jadi kesempatan untuk mengumpulkan ragam potensi yang berserakan untuk hadir dalam satu perjuangan yang sama perjuangan dakwah jam’iyyah Persatuan Islam,” tuturnya.