RADARBANDUNG.id, SOREANG– Isu Pegawai Negeri Sipil (PNS) diganti robot mencuat beberapa waktu lalu.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo menanggapi hal tersebut.
Ia menjelaskan PNS atau ASN diganti robot yang dimaksud robot adalah kecepatan mengambil keputusan, kecepatan melayani dan kecepatan memberikan izin.
Hal tersebut yang harus dikembangkan.
“Itu yang harus kita kembangkan. Itu pengertian dari robot itu. Jadi, bukan ASN-nya yang hilang,” ujar Tjahjo saat meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bandung, di Soreang, Rabu (8/12).
Pengertian robot, jelas Tjahjo, adalah dengan aplikasi dan inovasi. Jadi, pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan manual, sekarang sudah bisa dilihat secara digital.
“Pengertian robot itu jangan diartikan berbentuk orang yang menggantikan ASN, tidak,” jelas Tjahjo.
Semakin banyak inovasi yang diciptakan daerah maka akan mengurangi jumlah personil yang dilibatkan dalam satu pekerjaan.
Misal yang biasanya dikerjakan oleh 10 orang, maka dengan inovasi bisa dikerjakan 1 orang saja.
“Ke tol kan enggak harus menunggu kembalian, di pers juga sama ketika membutuhkan berita harus mendatangi narasumber, ketik beritanya, baru ke kantor, redpel, dan baru masuk cetak. Sekarang kan enggak, dimana dengan pakai handphone, wawancara, langsung bikin berita, langsung tayang dalam sekian menit,” tutur Tjahjo.
Baca Juga: Surat Edaran KemenPANRB: ASN Dilarang Pergi ke Luar Daerah Selama Libur
Selain itu, Tjahjo mengungkapkan tengah mematangkan program bela negara ASN. Katanya, paling lambat akhir tahun depan program tersebut sudah terlaksana.
“Ini sedang kita siapkan, kemarin sudah bertemu dengan Menhan, terkait aturannya. Saya kira ASN yang baru ini sedang kita siapkan kerja dengan baik dan ada bela negara. Ada wawasan kebangsaan dan ada pendidikan koncab,” pungkas Tjahjo.
(fik/radarbandung)