RADARBANDUNG.id, SOREANG- Sebanyak 5 orang diamankan jajaran Satreskrim Polresta Bandung setelah melakukan tindak pencurian di sejumlah minimarket di Kabupaten Bandung.
Sebanyak 3 di antara 5 pelaku merupakan residivis telah merencanakan aksi pencurian saat masih di dalam Lapas Banten.
Kelima pelaku yaitu AES alias RW (46), berasal dari Kabupaten Bandung, HS (29) berasal dari Banten, D (39) dari Lampung, H alias Gorgon (41), dari Banten, OYL alias Oom (41) berasal dari Kabupaten Bandung.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan dalam melakukan aksinya, mereka menggunakan cara yang berbeda-beda.
Diantaranya, ada yang membobol dinding, ada yang lewat atap dan ada yang menggunting rolling door dengan menggunakan gunting raja.
“Mengamankan 5 pelaku, ada yang dari Bandung dan dari Banten,” ujar Hendra saat ekspos di Mapolresta Bandung, Senin (13/12).
“Pelaku ini cukup menarik, karena ada 3 orang residivis bertemu di Lapas di Banten, kemudian mereka merencanakan sesuatu kegiatan membobol supermarket,” sambungnya.
Adapun modusnya, tutur Hendra, pelaku menggunakan mobil rental yang berganti-ganti.
Baca Juga: Nyolong Brangkas Isi Rp80 Juta, Pencuri Spesialis Minimarket Ditangkap
Kemudian pelaku menyisir lokasi-lokasi, untuk mencari lokasi yang sepi dan memungkinkan pelaku melancarkan aksinya.
“Jadi berdasarkan pengakuan ada 9 TKP, yaitu Cianjur, Garut, Banten, tapi yang ada di Kabupaten Bandung itu sudah ada 5 laporan polisi yang pasti,” tutur Hendra.
Baca Juga: Pelaku Curas Minimarket di Bandung Dibekuk Polisi
Hendra mengungkapkan, 1 orang pelaku menjabat sebagai Ketua RW di salah satu wilayah di Kabupaten Bandung. Kemudian, ada seorang pelaku yang melawan petugas hingga diberikan tindakan tegas terukur.
“Dikenakan pasal 363 dengan ancaman pidana minimal 9 tahun penjara,” pungkas Hendra.
Baca Juga: Awas, Teroris Himpun Dana Lewat Kotak Amal di Minimarket dan Warung Makan
Sementara itu, AES, Ketua RW yang terlibat dalam aksi pembobolan minimarket ini mengaku tergiur ikut melakukan tindak kejahatan ini karena ajakan teman-temannya.
Ia mengaku baru 2 kali melakukan aksi pencurian. Sehari-harinya, AES tidak memiliki pekerjaan, selain menjabat sebagai ketua RW.
“Tidak ada kerjaan, jadi RW saja. Janjian kumpulnya di tempat saya lalu muter,” kata AES. “Cukup, nyesal, saya baru 2 kali ikut,” akunya
(fik/radarbandung)