CIMAHI – Tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Jenderal Achmad Yani memberikan 2 (dua) buah alat pengering gabah sistem HPKU dan alat penyaring air yang menggunakan teknologi ultrafiltrasi kepada masyarakat Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan lewat program Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta dari Direktorat Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2021. Dengan Tema Penerapan teknologi pengering gabah dan ultrafiltrasi untuk masyarakat desa cihanjawar, kabupaten purwakarta.
Ketua Tim Pengmas dan Peneliti Utama Dr. Damawidjaya Biksono mengatakan alat pengering gabah sistem HPKU yang dihibahkan merupakan unit pengering gabah bertemperatur rendah berkapasitas 120 kg.
“Alat pengering gabah tersebut dapat mengeringkan gabah berkadar air hampir awal 30% bb menjadi 13% bb dalam kurun waktu kisaran 6 hingga 8 jam. Sehingga Biaya pengeringan gabah semula dengan cara penjemuran harga Rp. 300,- / kg dengan menggunakan alat pengering system HPKU tentunya menjadi turun sekitar Rp. 50,- per kilogram gabah basah,” uajrnya.
Menurutnya hal ini muncul karena penggunaan alat pengering ini dapat mengurangi biaya dari komponen sewa lahan, upah buruh dan peralatan lain yang tentunya perlu disiapkan pada saat penjemuran.
Daos, salah satu bagian dari kelompok tani Desa Cihanjawar menyebutkan, Proses pengeringan gabah sebelum menggunakan alat pengering tersebut mengandalkan sinar matahari yang tentunya sangat tergantung pada kondisi cuaca, terutama pada saat musim penghujan seperti sekarang ini.
”Dengan menggunakan alat ini, pengeringan gabah dapat dilakukan di dalam ruangan tempat penggilingan gabah jika musim hujan tiba.” ujar Daos.
Dalam rangka memudahkan pengoperasian alat pengering, sistem otomasi dirancang oleh Pendamping Peneliti, Deny Bayu Saefudin, M.T., Sistem otomasi tersebut dirancang mudah untuk dioperasikan pengeringan dengan sistem intermiten dan terjangkau dari segi biaya serta ketersediaan komponennya di pasaran.
Disisi lain, alat penyaring air berteknologi membrane ultrafiltasi yang ditempatkan di lokasi RT. 001 /RW 01. di Desa Cihanjawar ujar Sekdes Ijudin, telah dapat melayani produksi air bersih untuk sekitar 30 kepala keluarga. “Alat penyaring air ini dapat menyaring partikel molekul berukuran makro, bebas zat kimia beracun, tidak mengandung E. Coli & bakteri koliform, tidak berbau dan tidak berasa, dengan kapasitas 300 liter air bersih per-jam-nya. Hasil pengujian juga menunjukkan rejeksi terhadap warna mencapai lebih dari 90%.”, ujar Dr. Putu Teta P. Aryanti.
Ketua RT 001. Syarif menyatakan bahwa berdasarkan faktor lokasi, warganya mengambil sumber air untuk kebutuhan sehari-hari langsung dari sungai menggunakan selang dan pipa. Mayoritas kondisi air di sepanjang tahun mengharuskan warganya mengendapkan air pada penampungan sementara sebelum dimasak untuk dikonsumsi. Alat penyaring air ini tentunya sangat membantu warga untuk penyediaan air bersih layak konsumsi.
Kedua alat tersebut diberikan kepada Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta untuk menjawab permasalahan mengenai proses pengeringan gabah yang masih tergantung pada cuaca serta masih belum meratanya ketersediaan air bersih bagi warganya. “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian tim dari Unjani terhadap permasalahan yang terjadi di desa kami, kedua alat tersebut akan kami manfaatkan dengan baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dikelola oleh BUMDes agar lebih profesional”, ujar Kepala Desa Cihanjawar, D. Supriadi.