BANDUNGBANDUNG.id, CIPATAT – Sebagai upaya membantu masyarakat produktif melalui peningkatan efisiensi dan produktifitas, Tim pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) – Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) menggandeng Forum UMKM Imamah di Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat sebagai mitra.
Program kegiatan PKM tersebut dikemas dalam kegiatan yang bertema ”Penguatan Aspek Teknis Dalam Produksi Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan / Effisiensi dan Produktivitas UMKM Makanan Dan Bengkel Pemesinan di Kecamatan Cipatat – Kabupaten Bandung Barat”.
Tim pelaksana yang terdiri dari Dr. Valentina A. Kusumaningtyas, Wibowo Ndaruhadi, dan Frido Saritua Simatupang, ini menerapkan sistem pendinginan yang efektif dan ramah lingkungan sebagai upaya penguatan aspek teknis produksi di UMKM bengkel pemesinan.
Forum UMKM Imamah Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat dibentuk pada tanggal 19 Oktober 2020 atas mandat dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskopukm) Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Koordinator Tim PKM Wibowo Ndaruhadi, mengatakan, melalui Forum ini berbagai UMKM dengan beragam jenis usaha yang berada di wilayah tersebut terwadahi untuk dapat lebih diberdayakan, baik melalui swadaya ataupun bantuan pemerintah, swata maupun masyarakat umum termasuk Perguruan Tinggi.
“Diantara banyak bidang pelayanan yang ada di Forum tersebut, dua diantaranya dijadikan mitra sasaran, yaitu bidang makanan/kuliner dan bidang jasa (termasuk perbengkelan), dimana Bengkel Bubut Barokah merupakan salah satu anggotanya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, masalah umum UMKM adalah keterbatasan pengetahuan dan permodalan yang berdampak pada masih rendahnya pendapatan. Begitupun yang terjadi di UMKM yang bernaung dibawah Forum UMKM Imamah, sehingga perlu mendapatkan perhatian dan dukungan agar mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
“Oleh karena itu UNJANI melalui salah satu Tim PKM melalui kegiatannya yang disupport pendanaan oleh Ditjen Dikti Ristek memberikan dukungan dalam aspek teknis produksi dari salah satu anggota Forum UMKM tersebut, yaitu Bengkel Bubut Barokah yang memproduksi secara rutin cetakan (punch & die) tablet maupun kaplet obat dari berbagai konsumen industri farmasi,” jelasnya.
Data lapangan menunjukan minimnya sarana produksi yang digunakan serta pengetahuan dalam operasional produksi, khususnya terkait dengan teknis pendinginan dalam proses pemesinan yang dilakukan dimana proses pemesinan pada material baja yang digunakan sebagai material produk cetakan dilakukan dengan teknik pendinginan yang seadanya atau bahkan dapat disebut tanpa pendinginan.
Ia mengungkapkan, sebagai anggota Tim PKM yang mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ini mengatakan bahwa kondisi tersebut dapat berakibat pada rendahnya efisiensi dan produktivitas kerja yang dikarenakan cepat tumpulnya pahat yang digunakan sehingga sering dilakukan penggerindaan dan setting ulang pahat.