RADARBANDUNG.id- SEORANG pelajar sekolah dasar (SD) di Desa/Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang meninggal dunia, sehari setelah menjalani vaksinasi Covid-19 (28/12).
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Mayangan, namun sayang nyawanya tak tertolong.
Informasi yang dihimpun wartawan, korban bernama Muhammad Bayu Setiawan, 12, asal Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto.
Bayu merupakan siswa kelas VI SDN Gedangan di Kecamatan Mojowarno.
”Informasi yang saya dapat, sekitar jam 12 malam, korban mengalami demam, terus muntah-muntah. Terus menjelang Subuh dibawa ke Puskesmas Mayangan,” terang Madi, Kasun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto saat dihubungi Jawa Pos Radar Jombang.
Lebih lanjut Madi menerangkan sehari sebelum meninggal, Senin (27/12) siang, korban baru saja menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Mojowarno.
Sekitar pukul 00.00, remaja yang belum lama dikhitan ini mengalami demam tinggi hingga muntah-muntah.
”Kemungkinan sudah meninggal saat perjalanan atau sempat ditangani saya juga kurang tahu persisnya,” imbuhnya.
Jasad korban selanjutnya dibawa pulang dan langsung dimakamkan. ”Pagi langsung dimakamkan. Dari kepolisian bahkan bupati juga hadir ke rumah korban,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang Haryo Purwono mengatakan, Bayu seharusnya mengikuti vaksinasi anak secara kolektif di SDN Gedangan Mojowarno pada Kamis (23/12).
Namun, sambung Haryo, Bayu tidak bisa ikut vaksin karena usai khitan satu minggu sebelumnya. Akhirnya, Bayu baru bisa mengikuti vaksinasi susulan di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12).
“Sebenarnya vaksinnya itu di SD waktu itu. Karena habis khitan dan sebagainya, jadi belum bisa divaksin. Akhirnya divaksin di Puskesmas Mojowarno,” paparnya.
Haryo menyebut, Bayu disuntik vaksin dengan jenis vaksin Pfizer. Sebelum vaksin disuntikkan, petugas vaksinator Puskesmas Mojowarno terlebih dahulu melakukan skrining terhadap Bayu.
Baca Juga: Kronologi Trio Meninggal Sehari setelah Suntik Vaksin AstraZeneca
Dan berdasarkan hasil skrining, imbuh Haryo, Bayu diputuskan bisa mengikuti vaksinasi. “Screening waktu itu baik semua. Kita gak berani kalau jelek screening-nya,” ungkapnya.
Bayu baru mengalami panas dan muntah ketika malam hari. Ia kemudian dibawa ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto dini hari sekitar pukul 04.00.