RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Jelang pergantian tahun, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah mengawali pemasangan slab track atau bantalan rel beton pertama. Pengerjaan ini akan dikebut oleh salah satu kontraktor, Snohydro Bureau di sepanjang trase.
Pemasangan slab track pertama ini dilakukan di DK 32 arah Jakarta ke Bandung pada Rabu (29/12). PT. KCIC menyebut pemasangan slab track ini adalah salah satu pencapaian terbaik dari progres pembangunan KCJB.
“Pemasangan slab track ini adalah salah satu milestone atau pencapaian besar bagi Kami jelang penutupan tahun 2021.” ujar Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.
Selanjutnya, pemasangan slab track KCJB akan dibagi ke dalam tiga section. Section 1 yang akan dikerjakan oleh Sinohydro dimulai dari DK2 + 540 sampai DK 4 + 425, Section 2 dari DK 95 + 600 sampai DK 99 + 470, dan section 3 dari DK 97 + 365 sampai DK 99 + 470.
Kedua, Section terakhir akan dikerjakan oleh konsorsium kontraktor KCJB. Rencananya, seluruh section akan dikerjakan serentak sebagai upaya percepatan pembangunan sampai seluruh slab track tersambung.
“Nantinya, slab track yang merupakan bagian dari ballastless track akan sambung menyambung dengan ballasted track hingga menjadi kesatuan trase KCJB,” terang Dwiyana.
Untuk memenuhi seluruh kebutuhan lintasan KCJB yang membentang hingga 142,3 km ini, akan ada 15.390 bantalan rel berjenis ballastless track, yaitu sistem lintasan tanpa ballast atau batuan di sekitarnya. Keunggulan slab track adalah memiliki stabilitas yang tinggi untuk memastikan standar kekuatan dan keamanan KCJB yang berakselerasi hingga kecepatan 350 km/jam.
Bantalan yang digunakan KCJB diyakini mampu meneruskan beban dari atas secara merata. Slab track juga tidak membutuhkan perawatan yang rumit seperti halnya bantalan rel konvensional sehingga upaya maintenance KCJB dapat berlangsung dengan lebih efektif dalam jangka panjang.
“Di sepanjang trase KCJB, ada 15,390 bantalan rel berjenis ballastless track. Bantalan rel jenis ini dipilih karena memiliki kekuatan dan stabilitas yang tinggi. Jadi KCJB dapat melintas di kecepatan tinggi dengan sangat aman dan nyaman,” jelas Dwiyana.
Seluruh bantalan rel yang diproduksi dengan teknologi canggih ini merupakan hasil dari transfer knowledge dan teknologi yang terjadi dari adanya kerjasama antar bangsa dalam proyek KCJB. Pembuatan Slab Track ini awalnya dikerjakan oleh main contractor Sinohydro, namun sekarang PT Wijaya Karya (WIKA) melalui WIKA Beton telah mengambil alih sepenuhnya pembuatan slab track yang pengerjaannya dilakukan di Slab Track Prefabrication Workshop di Dawuan, Purwakarta.
Di saat bersamaan, KCIC juga sedang menyiapkan rel yang akan dipasang di atas slab track tersebut. Rel yang dipakai untuk KCJB merupakan batang rel berstandar UIC 60 atau R60 yang setiap batangnya memiliki panjang 50 meter. Saat ini, seluruh batang rel sedang dalam proses welding di Depo Tegalluar, Cileunyi, Jawa Barat, untuk disambung menjadi sepanjang 500 meter per batangnya. Tujuannya adalah untuk meminimalisir sambungan sehingga KCJB dapat melintas dengan lebih aman dan nyaman.