News

Pulang dari Luar Negeri, 20 Warga Jabar Terpapar Omicron

Radar Bandung - 03/01/2022, 18:38 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengungkapkan soal adanya 20 warga Jabar yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.

Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron usai pulang dari luar negeri dan kini tengah menjalani karantina di Jakarta.

Emil-sapaan akrabnya- menegaskan, belum ada kasus omicron yang tercatat di Jawa Barat hasil penularan lokal saat ini.

“Hari ini tercatat warga Jabar yang datang dari luar negari, dan dikarantina. Diketahui yang terpapar Omicron ada 20 orang. Jadi ini breaking news. Tapi, tidak di level komunitas, semuanya tersisir di batas negara yaitu bandara, KTP-nya tercatat warga Jabar,” kata Ridwan Kamil, Senin (3/1).

“Omicron belum ada di Jabar, per-hari ini. Tapi, yang KTP Jabar sekarang karantina Jakarta ada 20 orang. Belum ada penularan lokal, karena semua Omicron rata-rata orang bepergian luar negeri. Beda dari Jatim, kalau di Jatim dari Bali terus masuk Surabaya,” lanjutnya.

Meski demikian, tetap melakukan upaya pencegahan. Apalagi, asumsi mengenai potensi lonjakan kasus 14 hari setelah musim libur natal dan tahun baru (Nataru).

Kemudian, kemampuan penularan varian omicron ini lebih cepat. Namun, fatalitasnya rendah, tak seperti varian delta yang sempat membuat sistem serta fasilitas kesehatan terganggu.

Maka, kunci utama mencegah penularan Omicron agar tak semakin meluas adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat dan pemerintah diminta bersinergi menjaga kondusivitas yang sudah berjalan.

Baca Juga; Omicron di Indonesia Capai 46 Kasus, Luhut: Jangan Berlibur ke Luar Negeri

“Kami bersama komite, melakukan perhitungan. 14 hari pasca nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiapkan, pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) delta,” paparnya.

“Omicron ini dari hasil rapat bersama Pak Luhut, tingkat penularan cepat, tapi hospitalisasi rendah. Jadi yang kena Omicron banyak sembuh cepat, jari per hari ini belum ada yang dirawat di rumah sakit. Kalau penurunan cepat berarti kan di hadangnya oleh disiplin 5M tapi tingkat fatalitas rendah,” demikian Ridwan Kamil. (ysf/dbs)