News

Tren Boneka Arwah Spirit Doll, Simak Pandangan MUI dan Kemenag

Radar Bandung - 06/01/2022, 09:49 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi Ivan Gunawan bersama spirit doll miliknya (Instagram Ivan Gunawan)

RADARBANDUNG.id- Boneka arwah atau spirit doll belakangan ini menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat.

Mulai dari orang biasa hingga publik figur berbondong-bondong mengikuti tren adopsi boneka tersebut..

Yang bikin tercengang, mereka merawat boneka tersebut seperti bayi manusia pada umumnya. Ivan Gunawan adalah salah satu artis yang melakukan hal ini.

Mengenai hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis pun meminta agar kepercayaan tersebut tidak diamini. Pasalnya, boneka adalah sebuah karya yang merupakan benda mati.

“Boneka itu mainan atau hobi, itu boleh aja,” jelasnya dalam keterangannya, belum lama ini.

Menurutnya, tidak perlu berlebihan dalam menggeluti sesuatu, apalagi yang sifatnya fanatik seperti merawat boneka layaknya bayi.

“Tapi kalau dijadikan demit arwah atau diisi arwah makhluk halus dan jin, itu haram. Jika disembah ya syirik,” imbuhnya.

Dibandingkan merawat sebuah boneka seperti bayi, lebih baik memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Hal tersebut diyakini lebih membawa berkah untuk kehidupan.

“Jangan berlebihan menyayangi boneka. Kalau lebih uang atau rasa sayang, maka sayangilah anak yatim dhuafa,” tandasnya.

Dilansir dari berbagai sumber, ada yang berkeyakinan bahwa ada arwah yang bersemayam di dalam spirit doll. Sumber lain menyebutkan, fenomena semacam ini pernah terjadi di Thailand sekitar tahun 2015.

Masyarakat Thailand mengenal boneka arwah dengan istilah luuk thep (anak malaikat). Kala itu, demam membawa boneka kemana-mana terjadi di Thailand, bahkan boneka ini juga diyakini dapat membawa keberuntungan bagi sang pemiliknya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Ditjen Bina Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Fuad Nasar menyatakan bahwa hal ini bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan.

“Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa,” ungkap dia dalam keterangannya, Kamis (6/1).

Selain itu, Fuad menilai, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah. Untuk itu, kepercayaan ini menurutnya sangat keliru.

“Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya,” tegasnya.

Sementara itu, Desainer Ivan Gunawan memiliki boneka di rumah yang diperlakukan layaknya bayi dan dirawat dengan perlakuan khusus.