RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PT PLN (Persero) UPT Bandung berhasil mengamankan aset negara sebanyak 185 persil tanah sepanjang Januari-Desember 2021. Pencapaian tersebut terdiri dari tanah tapak tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang tersebar di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
Kegiatan sertifikasi yang telah dilaksanakan pada 2021 ini merupakan upaya PLN UPT Bandung dalam mengamankan aset negara, dan mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur kelistrikan yang berkelanjutan.
Manager PLN UPT Bandung, I Made Sugata Merta mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi yang telah dibangun oleh PLN dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Tips Aman dari PLN untuk Hindari Bahaya Listrik saat Banjir
“Langkah ini tidak bisa tercapai secara siginifikan tanpa adanya dukungan dari BPN dan KPK. Kami sangat mengapresiasi kerja keras rekan-rekan BPN yang sudah membantu PLN dengan luar biasa, dari mulai tahap pengukuran serta mempercepat proses sertifikasi,” ujar Sugata, Selasa (11/1).
Pada 2022, PLN UPT Bandung masih perlu melakukan kegiatan sertifikasi aset hingga mencapai 100 persen. Aset-aset tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab PLN untuk mengamankan, memelihara, menggunakan, sekaligus mendayagunakannya.
Baca Juga: Kenalkan New PLN Mobile, PLN UP3 Bandung Kunjungi 12 SMA di Kota Bandung
Untuk mempercepat sertifikasi aset negara tersebut, sambung I Made Sugata Merta, PLN tentu memerlukan dukungan semua pihak agar pemanfaatannya dapat dilakukan semaksimal mungkin.
“Kami akan terus berupaya untuk mengamankan aset-aset negara ini, tantangan ke depannya juga lebih besar, karena di lapangan terdapat berbagai masalah, ada masalah sosial, tumpang tindih dan masalah lainnya,” tambahnya.
Sugata berharap, sinergi dan kolaborasi antara PLN dengan seluruh stakeholder dapat berjalan secara konsisten dan berkelanjutan, agar seluruh aset PLN dapat tersertifikasi 100 persen dan seluruh asetnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
(arh)