News

Dinkes Kota Bandung Sebut Vaksin Booster Tersedia di Puskesmas

Radar Bandung - 13/01/2022, 15:28 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Warga di Kota Bandung yang didominasi lansia antusias mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Kamis (13/1)/ IST

RADARBANDUNG.id, BANDUNG Sebanyak 80 puskesmas di Kota Bandung sudah siap untuk melakukan vaksinasi booster Covid-19 atau vaksin ketiga.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara mengungkapkan, vaksinasi dosis ketiga atau booster sudah bisa dimulai di Kota Bandung untuk memperkuat daya tahan tubuh apabila dosis primer sudah lengkap.

“Sesuai sosialisasi dan tentunya yang kami terima Senin (10/1) malam, bahwa dosis ketiga atau booster sudah bisa dimulai,” ungkap Ahyani, Kamis (13/1).

Untuk sasaran vaksin booster sendiri adalah warga berusia di atas 18 tahun serta sudah lebih dari 6 bulan dari dosis kedua. Selain itu, memiliki tiket undangan vaksin booster yang bisa dicek dalam aplikasi PeduliLindungi.

“Vaksinasi booster ini bertahap seperti kita waktu awal vaksinasi secara bertahap sesuai ketersediaan vaksin dan prioritas,” ucapnya.

Pemerintah saat ini memprioritaskan vaksin booster terhadap lansia dan kelompok masyarakat yang dianggap rentan.

Ahyani katakan, bagi warga yang sudah memiliki e tiket undangan, maka bisa menghubungi atau mendaftarkan diri ke faskes terdekat.

“Mengapa harus daftar dulu? agar kita bisa mempersiapkan jenis dan jumlah vaksinnya,” tuturnya.

Pada Kamis (13/1) siang, pihaknya melakukan vaksinasi massal booster di Pusdai dan yayasan Telkom. Dengan total target sasaran warga sebanyak 294.334 orang.

“Di Pusdai 300 orang, puskesmas sudah ada ya jadi sebagai gambarannya sasaran yang sudah 6 bulan lewat di Januari itu kalau totalnya sekitar 294.334, hanya kan kita tidak tahu yang sudah diundang dengan tiket itu berapa,” ungkapnya.

“80 puskesmas plus 3 rumah sakit daerah untuk klinik-klinik milik pemerintah lain seperti RSHS, Cicendo, Rotinsulu, Sartika Asih, Salamun dan semuanya sudah siap. Klinik swasta tinggal berkoordinasi dengan puskesmas,” ucapnya. (ysf/dbs)