RADARBANDUNG.id- MENTERI BUMN, Erick Thohir mendukung pengembangan usaha PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII).
Selain itu, ia mengingatkan agar kebijakan untuk menyejahterakan masyarakat sekitar tetap menjadi prioritas.
Hal itu ia sampaikan usai melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cianjur. Ia meninjau area Grebek Pasar Murah Minyak Goreng Nusakita milik PTPN Group yang berada di Alun-alun Cianjur.
Sebanyak 9.000 liter minyak goreng Nusakita dijual dengan harga dibawah harga pasar namun tetap dengan kualitas premium.
Setelah itu, ia mendatangi Perkebunan Teh Gedeh Mas yang berlokasi di Kebun Gedeh Mas Kabupaten Cianjur.
Erick berdialog dengan para pemetik teh Kebun Gedeh Mas untuk mengetahui teknis pemetikan teh yang baik dan berkualitas sekaligus memperkenalkan Mesin Petik Jangkrik hasil inovasi karyawan PTPN VIII.
Dalam kesempatan itu, Erick Tohir didampingi Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo, Direktur Umum Holding Perkebunan Nusantara Doni Gandamiharja dan Komisaris Independen PTPN VIII Adrian Zakhary.
Diketahui, PTPN VIII sedang fokus mengembangkan program Pemberdayaan Masyarakat melalui Kemitraan Usaha.
Sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PTPN VIII ingin meningkatkan nilai tambah dengan menciptakan kemitraan dengan masyarakat desa sekitar kebun maupun para pelaku UMKM di Jawa Barat dalam hal pemanfaatan asset PTPN VIII.
Pemanfaatan Aset PTPN VIII dilaksanakan secara kemitraan dengan skema Business to Business (B2B) dan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa sekitar Kebun (PMDK). Program PMDK di Jawa Barat dan Banten.
Formulasi kompensasi Program PMDK disesuaikan dengan kemampuan pendanaan UMKM dalam pengembangan usahanya. Dilaksanakan penandatanganan MoU secara simbolis dengan 3 Mitra Optimalisasi Aset PTPN VIII yang berasal dari wilayah Cianjur, Sukabumi dan Bogor yang salah satunya adalah Ketua Petani Millenial Sandi Octa Susila dan Pelaku UMKM Burung Puyuh.
Menteri BUMN pun menyaksikan penyerahan produk The Ekspor dari Direktur PTPN VIII kepada Pembeli yang berasal dari Kanada. PTPN VIII melakukan ekspor produk teh premium dengan mengusung merek sendiri yaitu Walini Tea ke pasar Dunia.