RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Garut menjadi wilayah pertama yang menerapkan kurikulum pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme untuk siswa.
Diharapkan, ini bisa diikuti semua wilayah di Jawa Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, Disdik Kabupaten Garut menjalin kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenai kurikulum tersebut.
Sebagai terobosan, kurikulum tersebut diterapkan untuk tingkat Paud, TK, SD dan SMP.
“Saya mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan diterapkannya kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme,” ujar Dedi Supandi, Senin (24/1/2022).
“Mengenai kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme ini, saya berharap bisa ditiru oleh kabupaten kota se-Jawa Barat,” harapnya.
Dengan demikian, pemahaman mengenai pencegahan radikalisme di Jawa Barat dapat dilakukan sedari dini.
Selain itu, ia menambahkan, kurikulum tersebut ada kesinambungan dengan kurikulum Wawasan Kebangsaan dan Kurikulum Anti Korupsi yang telah diterapkan untuk level SMA, SMK maupun SLB.
“Sehingga ada kurikulum yang berjenjang dari mulai paud hingga level SMA. Maka, upaya ini menjadi sebuah penguatan bagi generasi yang akan datang untuk berkontribusi besar dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme,” pungkas Dedi.
Sementara itu, Stafsus Direktorat Pencegahan BNPT Bilal mengatakan Disdik Kabupaten Garut merupakan yang pertama menerapkan kurikulum ini di tingkat Paud, TK, SD dan SMP.
“Selama 8 bulan kami Direktorat Pencegahan Kedeputian 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisi BNPT membuat terobosan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Garut memasukkan materi strategi penanggulangan radikalisme dan terorisme ke dalam kurikulum pendidikan tingkat Paud, TK, SD dan SMP” ujar Bilal. (dbs)