Masyarakat diminta tidak panic buying karena harga minyak goreng premium dan kemasan sederhana Rp14.000 per liter berlaku selama 6 bulan, termasuk di Kota Bandung
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Berlakukan minyak goreng satu harga, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa toko ritel di kawasan Bandung Timur.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, seperti Kamis (27/1) kemarin, melakukan pantauan ke supermarket dan minimarket.
“Untuk di supermarket saya tegaskan stoknya aman tersedia seperti di Hyfresh, Yogya, Transmart, Hero, Superindo, Borma. Untuk minimarket, kita datangi Yomart, Alfamart dan Indomaret. Di Yomart, masih ada 2 rak. Di Indomaret dan Alfamart, saat kami datang habis dan nunggu pasokan,” ujar Elly.
Elly meminta masyarakat tidak panic buying karena harga minyak goreng premium dan kemasan sederhana Rp 14.000 per liter berlaku selama 6 bulan, termasuk di Kota Bandung.
“Saya sampaikan program minyak goreng Rp 14.000 per liter berlaku selama 6 bulan. Kalau selama 6 bulan harga belum stabil, program ini akan dilanjutkan. Maka belilah sesuai kebutuhan, jangan panic buying karena harga Rp 14.000 per liter itu kan selama 6 bulan,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Elly mengaku langsung menelpon branch manager Indomaret.
Dari penjelasannya, memang minyak goreng kerap ludes. Namun, pihak Indomaret langsung kembali mengirim kembali stok bila minyak goreng habis.
“Memang tiap minimarket, stoknya berbeda tergantung omset masing-masing toko,” terangnya.
Baca Juga: Mulai 1 Februari, Harga Minyak Goreng Curah Rp 11.000 Per Liter
Elly mengatakan, warga tidak boleh membeli dalam jumlah banyak agar semua kebagian.
Tiap konsumen dibatasi hanya boleh membeli minyak maksimal 2 liter. Satu kemasan untuk yang 2 liter atau 2 kemasan untuk ukuran 1 liter.
Namun tidak menutup kemungkinan ada warga yang membeli beberapa kali. Misalnya, pagi hari beli 2 liter dan sore hari beli kembali.