RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pandemi Covid-19 telah memukul sejumlah sektor usaha ekonomi. Pembatasan kegiatan atau PPKM turut berdampak pada kebiasaan masyarakat. Semisal, kebiasaan baru ihwal belanja kebutuhan sehari-hari menggunakan teknologi via daring.
Kebiasaan masyarakat ditengah pandemi Covid-19 itu pula memiliki dampak positif terhadap dunia usaha seperti jasa pengiriman barang, e-commerce, serta didukung dengan lembaga pembiayaan seperti perbankan. Salah satu jasa pengiriman yang tumbut pesat saat pandemi adalah JNE.
Sales Regional JNE Jawa Barat, Eros Rohmah mengatakan, sejak pandemi awal 2020 dimana Covid-19 mewabah dirinya sempat kaget lantaran dunia usaha terpuruk. Namun dengan tiga pilar JNE yakni IT, infrastruktur, dan SDM, JNE terus memperbaiki pelayanan dan SDM termasuk infrastruktur dan pemanfaatan digitalisasi hingga bisa tetap tumbuh meski pandemi.
“Sejak pandemi awal 2020, JNE tak hanya bisa bertahan tapi justru tumbut pesat,” kata Eros, Senin (31/1/2022).
Menurutnya, keberadaan JNE tak hanya mendukung UMKM dalam proses pengiriman barang, tapi juga mempunyai program pelatihan. Sebab, selama ini pelaku UMKM kurang memperhatikan packaging dan hanya fokus kepada produksi. Melalui pelatihan dari JNE, mereka mendapatkan bimbingan bagaimana packaging produk, berjualan secara daring dan lainnya.
“Program lain yang dimiliki JNE dalam mendukung UMKM adalah adanya layanan atau produk yang dinamakan Pesona atau pesanan oleh-oleh nusantara,” tuturnya.
Baca Juga: Pelindo Solusi Logistik Gandeng JNE Perluas Pasar untuk Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi
Tak hanya itu, JNE juga memberikan kemudahan selama pandemi yakni membantu pengiriman APD (alat pelindung diri) secara gratis. Dengan tagline Connecting Happiness.
“Kami (JNE) bukan hanya tentang pengiriman paket, namun dalam berbagai aspek kehidupan. kami ingin mengantarkan kebahagiaan,” terangnya.
Baca Juga: JNE Karawang dan Faris Fashion Gelar Workshop untuk Emak-Emak
Diacara yang sama, Ruli Umbara, dari PESAT/Sentra UMKM bank bjb, mengatakan, pendami memang berdampak pada hampir semua sektor termasuk pelaku UMKM. Namun ia tak menyangka, hal ini justru memunculkan pengusaha-pengusaha baru.
“Ini mengejutkan, karena di jabar pelaku UMKM jutru tumbuh 5 hingga 10 persen,” imbuhnya.