RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) mengecam tindakan represif aparat terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dalam keterangan tertulisnya, Ikatan Alumi ITB mengecam adanya penangkapan terhadap warga Desa Wadas dan tindakan represif yang terjadi, Selasa (8/2/2022) lalu.
Untuk itu, Ikatan Alumni ITB mengeluarkan 7 poin pernyataan sikap terkait konflik di Desa Wadas.
Pernyataan itu ditandatangani langsung Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Akhmad Syarbini dan Sekjen Hairul Anas Suaidi.
Dalam butir pernyataan yang memuat aspirasi-aspirasi, Ikatan Alumni ITB meminta pembebasan terhadap warga yang ditangkap, hingga mengimbau seluruh kaum cendekiawan dan alumni perguruan tinggi untuk mengawal proses penyelesaian masalah.
Berikut 7 poin sikap Ikatan Alumni ITB terhadap konflik di Desa Wadas:
- Bebaskan warga yang ditangkap atas tragedi di Desa Wadas.
-
Tarik mundur seluruh aparat Keamanan dari Desa Wadas.
-
Hentikan semua tindakan Teror, Intimidasi, Penekanan dan semua kekerasan baik fisik maupun psychis oleh aparat terhadap rakyat di desa Wadas.
-
Buka semua informasi tentang tragedi desa Wadas secara transparan jauh dari kebohongan dan sikap menutupi kebenaran.
-
Proyek Pembangunan Nasional hendaknya memperhatikan valuasi potensi ekologis dan bagaimana masyarakat bisa hidup survive secara sejahtera dan berharmoni dengan alam.
-
Agar Presiden sebagai penanggung jawab utama negara segera melakukan perintah penegakkan hukum terhadap aparat maupun atasannya yang telah melakukan tindakan teror kepada rakyat desa Wadas.
-
Menghimbau dan mengajak seluruh kaum cendekiawan, Alumni Perguruan Tinggi untuk secara bersama sama menggunakan hati nurani mengawal semua proses penegakkan kebenaran dan keadilan dalam rangka penyelesaian masalah tindakan Represif dan teror aparat pada rakyat desa Wadas.
Baca Juga: Takut Ditangkap, Warga Wadas Hanya Mengintip Situasi dari Jendela
(sol/ysf)
