News

Jelang Pemilu 2024, KPK Akui Banyak Permintaan untuk Periksa Gubernur

Radar Bandung - 20/02/2022, 13:58 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Jelang Pemilu 2024, KPK Akui Banyak Permintaan untuk Periksa Gubernur
Ketua KPK Firli Bahuri (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

RADARBANDUNG.id- KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui pihaknya mendapat banyak permintaan untuk memeriksa beberapa Gubernur.

Bahkan, KPK juga diminta memeriksa sejumlah pihak yang dianggap mempunyai popularitas.

“Begitu banyak pendapat dan permintaan agar KPK segera memeriksa beberapa gubernur terkait beberapa kasus pada masa lalu dan masa depan, juga memeriksa KKN anak pejabat, dan tokoh-tokoh lain yang memang punya nama dan popularitas,” ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangannya, Minggu (20/2).

Menurut Firli, permintaan pemanggilan Gubernur itu banyak terjadi di media sosial.

Ia menduga, permintaan ini terjadi karena Indonesia akan menghadapi penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Menurut catatan saya, sangat terkait dengan situasi politik menjelang Pemilu 2024,” ucap Firli.

Ia memastikan, tidak bisa sembarangan memanggil Gubernur hanya karena desakan publik.

Firli menegaskan, pemanggilan semua pihak harus didasari atas kebutuhan KPK untuk mendalami sebuah perkara. Meski begitu, Firli mengapresiasi banyaknya masyarakat yang aktif memberikan masukan kepada KPK.

Ia menilai tindakan itu mengartikan pemantauan yang dilakukan oleh masyarakat berjalan baik.

“KPK memastikan bahwa setiap informasi dari masyarakat pasti mendapat perhatian. KPK tentu terus mempelajari dan mendalami, termasuk keterangan, bukti dan alat bukti, baik yg disampaikan langsung ke KPK maupun keterangan dan fakta-fakta yang ditemukan dalam proses penyelidikan,” tegas Firli.

Baca Juga: Dibuat Istri Firli Bahuri, Ini Lirik Mars dan Hymne KPK

Mantan Deputi Penindakan KPK ini pun menegaskan, tidak akan melindungi Gubernur yang melakukan praktik korupsi. Jika ada bukti kuat, KPK tidak segan menetapkan Gubernur itu sebagai tersangka.

“Sekali lagi berulang kami tegaskan, Seseorang menjadi tersangka bukan karena ditetapkan oleh KPK, tapi karena perbuatan dan atau keadaannya patut diduga telah melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup,” pungkas Firli. (jpc)


Terkait News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar
News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sering mengenakan pakaian dinas serba putih tersebut memberikan wejangan penting untuk siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, serta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan alumnus. Dari […]

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Masalah Diterpa Isu dan Badai, yang Penting Cepat dan Menangani
News
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Masalah Diterpa Isu dan Badai, yang Penting Cepat dan Menangani

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan pidato saat mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi. Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerangkan, tidak mungkin menghadapi satu sekolah. “Saya menghadapi tawuran, segala macem yang kemaren,” Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi mengatakan, mengambil pijakan yang cepat, walaupun tanpa kajian. “Engga ada urusan, ini […]

ITB Apresiasi Presiden, Kapolri dan DPR Atas Penangguhan Penahanan Mahasiswinya
News
ITB Apresiasi Presiden, Kapolri dan DPR Atas Penangguhan Penahanan Mahasiswinya

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Institut Teknologi Bandung (ITB) mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penangguhan penahanan mahasiswinya berinisial SSS terkait meme Prabowo dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). ITB akan memberikan pembinaan dan edukasi kepada mahasiswinya itu agar tindakan serupa tidak terulang. “ITB mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik […]

Lapor ke Prabowo, Driver Ojol se-Jabar Tolak Rencana Merger Grab-GoTo
News
Lapor ke Prabowo, Driver Ojol se-Jabar Tolak Rencana Merger Grab-GoTo

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Perkumpulan Online Roda Dua Se-Jawa Barat atau POROS menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang berisi penolakan rencana merger Grab-Goto atau akuisisi Goto. Surat terbuka itu disampaikan pada 10 Mei 2025 dengan menegaskan tujuh alasan penolakan aksi korporasi yang tengah ramai itu karena sangat berdampak tak hanya bagi driver, konsumen, tapi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.