RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menantang pengurus Angkatan Muda Perubahan Indonesia (AMPI) melahirkan gagasan besar untuk bangsa Indonesia. Selain itu, mereka diharapkan bisa memberikan solusi di era disrupsi.
Hal itu Ridwan Kamil sampaikan saat menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) AMPI di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Minggu (6/3). Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo diwakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali.
Ridwan Kamil mengingatkan kepada anggota AMPI mengenai disrupsi yang terjadi. Mereka diminta untuk bisa berkontribusi memberikan solusi dan manfaat kepada masyarakat luas.
Ia menunggu gagasan besar karena sudah menggunakan Gedung Merdeka yang lekat dengan sejarah Kemerdekaan Indonesia
“Kegiatan Munas XI Munas AMPI di Gedung Merdeka Bandung. Jadi kalau sudah berani memilih tempatnya di Gedung Merdeka harus berani melahirkan gagasan gagasan besar,” katanya.
“Kemudian tadi saya menitipkan ada tiga tantangan disrupsi yang harus direspon oleh AMPI. Mudah-mudahan Munas XI AMPI berjalan lancar dan kepempinanan yang terpilih 5 tahun ke depan jadi inspirasi buat seluruh pemuda Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketum DPP AMPI, Dito Ariotedjo mengungkapkan capaian politik dan sosial yang saat ini didapatkan dengan kerja keras beserta dinamika yang terjadi.
Saat ini, kehadiran pandemi Covid-19 mengharuskan AMPI untuk progresif, memetakan dan mengaplikasikan peran strateginya dalam ekosistem pemuda termasuk mendukung pemerintah mengurangi dampak Covid-19, dalam pencegahan dan penanggulangan serta akselerasi konsolidasi pasca Covid-19.
“Jabar, terutama Bandung mempunyai nilai historis yang monumental baik di mata Indonesia dan dunia, nilai historis ini menjadi alasan kami memilih Gedung Merdeka untuk pembukaan Munas, mengingat bangunan ini pusat perkembangan sosial, perjuangan anak muda yang tergabung dalam AMPI serta menjadi lokasi bersejarah para tokoh bangsa dalam KAA,” ucapnya.
“Seluruh kader AMPI, pesan saya menjalankan misi lebih bermakna daripada posisi. Kita semua harus memiliki misi untuk Indonesia dan dunia,” pungkasnya. (ysf/dbs)
