RADARBANDUNG.id – Menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi seluruh masyarakat Indonesia merupakan suatu kewajiban. Program JKN-KIS ini mengedepankan prinsip kebersamaan atau gotong-royong. Hal tersebut disadari sepenuhnya oleh Yogi Surya Agustian (22), warga Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung Jawa Barat.
“Setahu saya ikut dalam Program JKN-KIS ini kan wajib. Secara prinsip program ini bagus sekali dan sangat membantu, karena iuran peserta yang sehat membiayai pelayanan Kesehatan bagi peserta yang sakit,” ujarnya, Senin (7/3/2022).
Sudah tidak asing lagi bahwa Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini diperuntukkan bagi seluruh penduduk Indonesia. Baik itu pekerja, pekerja pemerintah, pekerja swasta, bukan pekerja, maupun penduduk kurang mampu, yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah baik melalui dana APBN maupun APBD.
Pemuda ini juga mengatakan bahwa tidak ada ruginya menjadi peserta JKN-KIS. Baginya, kartu ini sangat berguna di saat kita membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Alhamdulillah saya sampai saat ini belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS ini, saya bersyukur selalu diberikan kesehatan. Artinya, saya selalu membantu orang-orang yang sedang sakit, sementara kalau saya yang sakit maka peserta yang lain yang membantu saya,” tambah Yogi.
Ia pun mengajak bagi seluruh masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS agar segera mendaftar dan rutin membayar iuran untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan Program JKN-KIS.
“Menurut saya sakit bisa terjadi kapan saja, tak memandang usia ataupun status sosial. Untuk itulah, memberikan perlindungan diri untuk keluarga harus menjadi prioritas. Dan program ini sudah terbukti banyak membantu masyarakat yang sakit. Jadi bagi yang belum menjadi peserta segeralah mendaftar, karena ini merupakan bentuk kepedulian kita bagi sesama,” imbuhnya.
Untuk BPJS Kesehatan, Yogi berharap agar lembaga tersebut bisa terus mengedukasi masyarakat akan besarnya manfaat menjadi peserta JKN-KIS.
“Karena memang masih banyak masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya program ini, saya harap BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung,” kata Yogi.
Program JKN-KIS memang bukan semata-mata hanya untuk mengakses pelayanan kesehatan disaat sakit melanda, lebih dari itu program ini juga menjadi salah satu bentuk upaya menolong sesama yang membutuhkan. Mengingat hal tersebut semoga hal ini dapat menggugah dan menggerakkan hati kita untuk lebih sadar membantu sesama dengan cara yang kita bisa, menjadi peserta dan rutin membayar iuran JKN-KIS salah satunya. (*)
