RADARBANDUNG.id- Bandung Film Initiative Awards (BFIA) 2022 sebuah event perfilman yang mendedikasikan diri untuk mengapresiasi ide dan pembiayaan produksi film khususnya di Kota Bandung.
Tiga program utama dari BFIA 2022 adalah program Apresiasi Film, Kompetisi Ide Cerita dan Pitching Forum.
Ketiga Program utama tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan komunitas film yaitu salah satu hadirnya program Pitching Forum yang merupakan kali pertama digelar di Kota Bandung.
Pendaftaran program Apresiasi dan Kompetisi Ide Cerita BFIA 2022 sudah berakhir dan di tutup, kecuali untuk kompetisi film pendek berbahasa sunda dan film dokumenter diperpanjang sampai dengan tanggal 13 Maret 2022 untuk memberikan kesempatan kepada komunitas yang masih berproduksi.
Antusias komunitas film dan masyarakat umum cukup bagus terlihat dari banyaknya para peserta yang mendaftar.
Total keseluruhan pendaftar yang masuk dari tiga kompetisi ini sebanyak 142 peserta yang terbagi menjadi 67 peserta program Apresiasi Film & 75 peserta program Kompetisi Ide Cerita.
Ketatnya persaingan di program Kompetisi Ide Cerita ini cukup menarik karena untuk bisa mendaftar peserta hanya butuh ide cerita dan proposal. Mereka tentu berharap ide yang mereka daftarkan bisa terwujud menjadi sebuah film yang menarik dan berdaya saing.
Film yang telah masuk dan ide cerita tengah dalam proses kurasi oleh Tim Kurator BFIA 2022. Sementara film yang masuk setelah periode 9 Maret 2022 akan disusulkan untuk dikurasi.
Untuk kurator penilaian dan penjurian, BFIA 2022 menghadirkan beberapa pihak-pihak yang kompeten dari beragam profesi dari mulai pengamat film, akademisi, jurnalis, budayawan dan pelaku industri perfilman diantaranya Gorivana Ageza (Programmer Film Pendek JAFF & FFI), Permata Adinda (Jurnalis & Pengkaji film di Bahasinema) dan Malikkul Shaleh (Director of BFIA) Shaleh untuk juri Film Pendek Fiksi. Esa Hak (Filmmaker & Ketua Asosiasi Dokumenter Nusantara Korda Bandung), Maulana M. Syuhada (AlumniDoc by The Sea, LOCK & FFD) dan Budhi Langit (President of BFIA) untuk film pendek dokumenter.
Sedangkan juri untuk kompetisi ada Rosyid E.Abby (Pemred Koran Sunda Galura & Ketua Pengamat Film Indonesia Forum Film Bandung (FFB) , Indra Jatnika (Aktor & Acting Coach) dan Iwa K.Baratha (Head of Publicity BFIA) untuk film pendek berbahasa sunda. Kurator program Apresiasi Film untuk kategori fiksi ada Teddy Hendiawan (Dosen & Praktisi Film), Minfadly Robby(Pemangat & Pengkaji film di Bahasinema)dan sementara untuk kurator dokumenter ada Deden M.Sahid (Filmmaker & Pengurus Asosiasi Dokumenter Nusantara Korda Bandung). ***