RADARBANDUNG.id- Homeschooling merupakan salah satu jenis belajar untuk anak usia sekolah. Hampir serupa dengan proses pembelajaran lainnya di sekolah, siswa homeschooling juga berhak mendapatkan ijazah formal.
Perbedaannya hanya terletak pada tempat diselenggarakannya pembelajaran tersebut.
Berdasarkan namanya, kata homeschooling memiliki arti pendidikan berbasis keluarga dan dianggap setara dengan pendidikan sederajat lainnya.
Bagi lulusan homeschooling yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas, terlebih dahulu harus mengikuti ujian kesetaraan atau biasa disebut ijazah paket C. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi meliputi:
- Mendaftar PKBM minimal setahun sebelum ujian dilaksanakan
- Telah menyelesaikan proses pembelajaran
- Memperlihatkan hasil belajar berupa raport maupun portofolio serta bukti serupa lainnya.
Kelebihan Metode Homeschooling
Setelah mengetahui apa itu homeschooling, ada baiknya kamu juga mengetahui beberapa kelebihan serta kekurangannya. Ini bisa menjadi bahan pertimbangan kamu nantinya jika ingin memilih pendidikan berbasis keluarga ini.
Ada beberapa kelebihan belajar dengan metode homeschooling, berikut ini diantaranya:
1. Waktu Belajar Lebih Fleksibel
Dibandingkan belajar pada sekolah umum di mana jadwal dan waktu belajar sudah ditentukan, homeschooling lebih fleksibel dari segi waktu belajarnya. Orang tua, anak, serta tenaga pengajar bisa saling menyepakati waktu terbaik yang akan digunakan untuk belajar. Selain itu, lama dan materi pembelajaran juga bisa disesuaikan setiap harinya.
2. Anak Bisa Mengembangkan Bakatnya
Homeschooling secara umum memiliki persamaan dengan bimbel online. Setiap siswa bisa lebih mengeksplorasi dirinya dengan mata pelajaran yang sesuai minat serta bakat alamiahnya.
Anak dapat menentukan materi, tema, gaya belajar, serta durasi setiap sesinya sehingga memungkinkan anak tersebut untuk lebih percaya diri dengan apa yang tengah dilakoninya.
3. Istirahat Lebih Banyak
Dikarenakan pelaksanaanya di rumah, tentunya waktu istirahat anak juga menjadi lebih banyak, berbeda dengan sekolah biasa yang umumnya hanya ada satu kali sesi istirahat.
Sebenarnya homeschooling ini bukan hanya dilakukan di rumah, bisa pula di tempat lain seperti museum, taman, ataupun tempat edukasi lainnya. Dengan waktu istirahat yang cukup inilah, anak diharapkan bisa lebih optimal dalam menerima materi yang diberikan.
Kekurangan Metode Homeschooling
Bukan hanya kelebihan yang bisa didapatkan dari metode homeschooling, beberapa kekurangan juga masih turut dirasakan oleh peserta didik dan orang tuanya masing-masing.
Lalu, apa saja kekurangan dari homeschooling ini?
1. Fasilitas Terbatas
Sangat penting untuk mengetahui apa itu homeschooling sebelum memutuskan menggunakan metode ini. Perlu diketahui bahwa homeschooling berbeda dengan bimbel online meskipun sama-sama dilakukan di luar sekolah.
Biasanya fasilitas homeschooling terbatas seperti laboratorium, peralatan olahraga, dan berbagai alat praktik lainnya. Ini membuat banyak siswa homeschooling yang hanya belajar teori tanpa pernah mempraktekkannya.
2. Pergaulan Anak Terbatas
Efek yang paling utama dirasakan oleh anak homeschooling adalah terbatasnya ruang lingkup dan pergaulan dengan teman sebaya. Metode belajar satu ini hanya memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan orang tua dan tenaga pengajar saja.
Kurangnya pergaulan juga bisa berdampak buruk untuk psikologis anak. Jadi, sebaiknya tetap hubungkan anak dengan dunia luar dan biarkan dia berinteraksi dengan teman sebayanya.
3. Diperlukan Usaha Ekstra dari Orang Tua
Pelaksanaanya yang di rumah, membuat orang tua harus berusaha lebih besar dalam menyediakan fasilitas dan media belajar untuk anaknya.
Bukan hanya gurunya saja yang mengambil peran dalam mengajar anak, orang tua pun sama besar kewajibannya untuk tetap melakukan pengawasan dan pengajaran agar anak bisa lebih optimal belajarnya.
Ini jugalah yang menjadi tantangan terbesar bagi orangtua yang ingin anaknya homeschooling.
Sebenarnya, setiap program pendidikan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Baik itu sekolah formal, pondok pesantren, hingga homeschooling seperti yang sudah dibahas tadi. Apapun metode belajar yang digunakan, tentunya diharapkan anak tetap semangat belajar. ***
