RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan cukup meresahkan masyarakat. Selain harga minyak goreng, yang belakangan ada kenaikan terjadi pada harga telur ayam, gula pasir dan daging ayam.
Hal ini membuat Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya cukup prihatin. Karena meski ini merupakan isu yang berkaitan dengan kinerja pemerintah pusat, namun bukan berarti tidak ada tindakan apa-apa dari pemerintah.
“Ya sebetulnya kita yang didaerah tidak punya kewenangan untuk mengatur persoalan ini tapi setidaknya kita warga Kota Bandung merasakan dampaknya,” ujar Edwin.
Karenanya, Edwin meminta pemerintah pusat betul-betul melakukan kontrol terhadap pasar. Edwin meminta, jangan sampai ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab apalagi menimbun bahan pokok ini terutama minyak goreng.
“Melihat di wilayah lain kan ditemukan adanya penimbunan. Jangan sampai ini terjadi di Kota Bandung,” ujarnya
Untuk itu, Edwin juga meminta agar kesalahan seperti ini agar ditindak tegas dan diberi sanksi berat. Dalam kesempatan ini, Edwin juga mempertanyakan janji pemerintah pusat ada jaminan terhadap rakyat agar tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
“Faktanya harga naik apalagi jelang ramadan kita khawatir tidak terkendali dan memberatkan masyarakat kecil,” tegas politisi Golkar itu.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung ini menyarankan agar pemerintah kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) melakukan pengecekan ke lapangan ke pasar dan distributor untuk memastikan ketersedian bahan-bahan pokok.
Meski banyak warga yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan minyak goreng, namun Edwin mengatakan, sampai hari ini pihaknya belum mendapat laporan dari dinas terkait masalah kelangkaan minyak.
“Walaupun ini dari pusat, tapi harus ada langkah yang dilakukan di Kota Bandung. Untuk penimbun sendiri kan bisa lakukan proses hukum,” ujarnya.
Menurut Edwin, jika ditemukan ada penimbun, pihaknya sebagai anggota dewan bisa berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk dilakukan tindakan atau proses secara hukum.
Disinggung soal operasi pasar (OP) diselenggarakan oleh kota Bandung kata Edwin, sebetulnya bisa dan tidak masalah walaupun memang yang menentukan harga dan sebagainya adalah pemerintah pusat. Tetapi perlu dilakukan pengecekan ketersedian terlebih dulu, dan perlu komunikasi dalam hal ini dengan pedagang.
“Bisa ditelusuri keluhan mereka seperti apa, yang penting ada perhatian dari pemerintah kota Bandung,” tegasnya.
Di sisi lain, Edwin menilai kinerja Disdagin Kota Bandung belum optimal , karena sampai sejauh ini pihaknya belum melihat ada langkah langkah konkrit yang dilakukan. “OP pengecekan di lapangan seperti apa, saya saja mengetahui memahami selama ini dari media,” terangnya.
Untuk itu, Edwin berharap Pemkot Bandung lebih berperan aktif, turun lihat kondisi di lapangan. Sidak bahkan kalau perlu bersama Dewan.
Dewan sendiri, kata dia, siap terjun bersama sama ke lapangan. Bahkan Edwin mencontohkan di daerah lain sidak ke salah satu tempat penjualan minimarket ditemukan penimbunan dan itu pun bisa dilakukan di Bandung.
“Harusnya semua pihak bergerak terutama pemerintah kota, bisa kita sangat bisa kerjasama,” ujar Edwin.
Edwin berharap, pemerintah bisa segera menstabilkan kondisi yang ada harga turun, bahan tersedia ditengah masyakarat. “Aneh kan negara terbesar sawit di dunia tapi minyak gorengnya langka, ada sesuatu yang salah dalam mengelola, itu harus jadi catatan, terlebih jelang ramadan semua harusnya bisa normal,” tandansya. (adv)
Baca Juga:
- Warga Kota Bandung Masih Kesulitan Dapatkan Minyak Goreng
- Harga Minyak Goreng Sudah Murah, tapi Stok di Minimarket Kota Bandung Terus Habis
- Harga Minyak Goreng di Supermarket di Bandung Sudah Murah Lagi, Disdagin Lakukan Sidak