RADARBANDUNG.id- PENYELENGGARAAN sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang diselenggarakan di Bali telah berakhir tepat pada 24 Maret 2022.
Penutupan event Internasional tersebut kemudian diwarnai dengan banjir pujian yang disampaikan oleh berbagai pihak dari delegasi asing yang sungguh sangat terkesan dengan penyelenggaraan yang baik.
Tak hanya itu, beberapa poin mereka sampaikan dan tidak sedikit diantaranya mengaku momen sidang ini menjadi salah satu momen yang tidak bisa dilupakan. Salah satu hal yang menjadi sorotan banyak pihak delegasi dunia adalah tokoh pemimpin Parlemen perempuan Indonesia, Puan Maharani.
Bahkan setelah menyampaikan pidato dalam pembukaan sidang IPU ke-144, dirinya langsung banyak dipuji dan disebut sebagai sosok wanita yang sangatlah luar biasa. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu anggota Parlemen Eswatini.
Menurut Senator Mkhululi Diami, bahwa tidak hanya keindahan alam di Indonesia saja yang patut untuk diapresiasi, namun karena Indonesia juga memiliki seorang perempuan seperti Puan yang mampu untuk menjadi pemimpin yang mewakili negara besar ini.
“Berarti memang telah ada prubahan dalam dunia perempuan di Indonesia, khususnya dalam segi kesetaraan gender yang mana juga merupakan salah satu aspek penting untuk terus dibahas termasuk dalam sidang IPU ke-144 ini,” katanya.
Sementara itu menurut David Gunnlaugsson selaku Anggota Parlemen Islandia, dirinya mengaku bahwa pidato yang disampaikan oleh Puan sangatlah mengesankan. Pasalnya pimpinan Parlemen Indonesia tersebut dinilai mampu untu berhubungan baik dengan berbagai macam kelompok dari seluruh dunia yang sangatlah beragam ini.
“Semangat multikulturalisme yang digaungkan menjadi hal sangat penting untuk dimiliki bahkan oleh setiap negara,” ucapnya.
Tak bisa dipungkiri, lantaran memang isi dari pidato yang disampaikan oleh Ketua DPR RI tersebut sangatlah menggugah semangat seluruh peserta sidang dan juga mampu untuk menyatukan. Beberapa pendapatnya mengenai diutamakannya dialog dan diplomasi tentu menjadi hal yang sangat menarik ketika menanggapi adanya konflik sehingga sama sekali tidak memberatkan salah satu pihak saja.
Banyak diantara Delegasi Parlemen asing juga memberikan apresiasi yang sangat besar mengenai gagasan-gagasan dari Indonesia, bahkan akhirnya diadopsi oleh Selandia Baru dan dijadikan sebagai salah satu item penting dalam Proposal Usulan Emergency Item yang ternyata mendapatkan voting suara paling banyak dalam persidangan mengenai resolusi konflik Rusia dengan Ukraina yang terus mengedepankan prinsip humanisme.