RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Pemerintah terus melakukan evaluasi penyelenggaraan mudik Hari Raya Idul Fitri 2022. Gelombang arus mudik sudah sangat terlihat, baik itu melalui jalur darat, laut dan udara.
“Evaluasi perlu dilakukan untuk memantau perkembangan yang mutakhir dan mengantisipasi masalah yang akan menghambat arus mudik. Kita akan fokus di dalam kaitannya tata kelola lalin terutama semalam yang menjadi puncak mudik,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy kepada wartawan, Minggu (1/5).
Sejauh ini, kepadatan yang menonjol terjadi di sektor darat. Seperti ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek. Lokasi lainnya yaitu antrian kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten.
Oleh karena itu, beberapa rekayasa lalin mulai dilaksanakan untuk mengurangi kemacetan arus mudik. Di antaranya ganjil genap, pengaturan contraflow dan one way, serta pengalihan jalur. Pihak kepolisian juga sempat menutup sementara tol elevated atau Jalan Tol Layang MBZ.
Kakorlantas Irjen Pol Firman Santyabudi mengatakan, penutupan dilakukan seiring dengan meningkatnya volume kendaraan yang datang dari arah Jakarta.
Baca Juga: One Way Mudik Berakhir, Begini Rekayasa Lalin di Tol Cikampek
“Alhamdulillah lewat informasi yang kita bagikan, tidak terlalu banyak masyarakat komplain. Namun disiplin masih susah, dimana seharusnya 2 lajur, malah dipakai 3 jadi terlalu deras. Makanya kita inisiatif memakai jalur bawah dulu dan menutup tol layang,” kata Firman.
Masyarakat diimbau untuk lebih bersabar saat arus mudik Idul Fitri 2022 ini. Lantaran jumlah pemudik meningkat tajam, sehingga membutuhkan waktu lebih panjang untuk mengurai kemacetan yang ada.