RADARBANDUNG.id,BANDUNG – Kekecewaan relawan pendukung Ridwan Kamil berbuntut panjang. Kini, ada segelintir relawan lain yang kecewa atas pernyataan Ridwan Kamil saat konsolidasi relawan yang dikemas dalam halal bihalal.
Yogi Wiwaha, Relawan RK dari Kabupaten Sukabumi menyampaikan kekecewaannya. Pertama, kegiatan acara halal bi halal tersebut hanya mengundang segelintir orang.
Tebang pilih dan tidak memperhatikan psikologis relawan yang ada di daerah sehingga memunculkan perpecahan diantara relawan.
Kedua, kata Yogi, RK tidak sadar, lupa atau bahkan melupakan jerih payah relawan yang sedikit banyak sudah memposisikannya dalam jabatan saat ini.
“Kalau dikategorikan, RK ini pemimpin yang kurang berterima kasih atau bersyukur atas relawan yang telah berjuang untuk dirinya,” ucap Yogi.
Selain Yogi, Ruslan Efendi, Relawan RK di Kabupaten Bogor, melihat hal tersebut dengan lebih subtansi. Menurutnya, jika melihat Nasdem Jabar tidak merekomendasikan RK dalam Bursa Pilpres yang akan datang.
“Ini pun menjadi tanda bahwa dalam dirinya ada masalah. Bukan hanya dengan relawan, tetapi dengan partai pengusungnya juga. Namun RK tidak sadar, dan cenderung membela diri dan menyalahkan relawannya dengan menyampaikan karakteristik relawan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, acara halal bihalal kelompok pendukung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Kota Bandung pada Senin (16/5/2022) mengundang reaksi. Reaksi itu bahkan muncul dari sesama kelompok pendukung Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Amin Nurdin yang juga Pokja Relawan RK mengkritisi statemen RK pada acara tersebut. Menurutnya, statemen RK pada acara tersebut tidak tepat jika disampaikan oleh fublik pigur. Peryataan RK secara psikologis menunjukan kepanikan, kagalauan dan kualitas RK dalam merespon dinamika yang terjadi.
Jika mengurusi relawan saja panik dan galau, apalagi mau ngurus negara. Semua akan baik baik saja, jika memang RK dapat membangun komunikasi yang baik dan lebih bijak menyikapi yang terjadi.
“Yang lebih penting dan lebih baik disisa masa jabatannya RK fokus saja menunaikan janji dan program nya waktu kampanye dulu, karena masih banyak permasalahan Jawa barat yang belum terselesaikan. Dari pada memenuhi hasrat politiknya krasak krusuk kepada pimpinan partai politik (parpol) mencari dukungan,” kata Amin.
(pra)