News

Hidupkan kembali Sungai Mati untuk Mengairi Sawah di Cisaranten Kidul Gedebage

Radar Bandung - 25/05/2022, 15:50 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Hidupkan kembali Sungai Mati untuk Mengairi Sawah di Cisaranten Kidul Gedebage

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Antisipassi banjir saat hujan dan untuk memfasilitasi irigasi bagi sekitar 4 hektare lahan sawah di wilayahnya, Lurah Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Erwin Fansori mereaktivasi kali mati yang sudah tidak berfungsi sejak ada Sungai Cinambo.

“Sebelum ada Sungai Cinambo, di Kawasan Bandung Timur ini memang sering terjadi banjir. Lalu pada 2006, dibangun Sungai Cinambo oleh pemerintah dan BBWS dengan panjang sekitar 5,5 km dari Beberahan sampai Rancanumpang,”ujar Erwin kepada wartawan Selasa (24/05/2022).

Akibat pebangunan Sungai Cinambo, sungai-sungai kecil yang sebelumnya digunakan untuk menapung air, kini mengalami pendangkalan. “Ya sebelum ada Sungai Cinambo, memang ada sungai-sungai kecil di sekitar sini, namun karena belakangan ini curah hujan memang tinggi, sehingga air tidak tertampung di sungai kecil tersebut,” tambahnya.

Sejak mengalami pendangkalan, ada sungai yang rata dengan daratan, sehingga dikhawatirkan banjir besar menerjang wilayah Cisaranten Kidul. Di sisi lain, sungai yang sudah tidak berfungsi tersebut dialiri air yang lama-lama airnya rembes ke lahan pesawahan. “Air yang masuk ke kali lama, ini kan kebanyakan lumbah, sehingga jika sampai rembes ke lahan pesawahan membuat kualitas padi jadi menurun dan hal itu dikeluhkan petani,” terangnya.

Untuk itu, Erwin menghidupkan lagi kali mati dengan cara melakukan pengerukan di sepanjang kali yang mengalami pendangkalan. Sebelum ini, lanjut Erwin, pihaknya sudah pernah melakukan hal serupa, yaitu menghidupkan lagi kali mati pada 2020. Panjang kali yang ‘dihidupkan’ sekitar 840 meter dengan lebar 4-6 meter.

“Dengan normalisasi ini, mengurangi banjir di Kawasan Riungbandung,” katanya. Sekarang, kali yang ‘dihidupkan’ di Gedebage Wetan Kelurahan Cisaranten Kidul, dengan panjang kurang lebih 500 meter dan lebar 4,6 meter. “Fungsinya selain untuk mencegah banjir untuk antisipasi juga sebagai irigasi yang airnya bisa dialirkan ke lahan sawah,” tambahnya.

Pembangunan irigasi ini, lanjut Erwin menggunakan dana swadaya dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga sehingga tidak melalui pengajuan Musrembang atau Reses. “Karena cukup panjang, normalisasi ini membutuhkan waktu sekitar 45 hari. Namun, itu sepadan dengan manfaat yang akan kami dapatkan,” pungkasnya. (mur)


Terkait Kota Bandung
Pemkot Bandung Fokus Salurkan Separuh Lulusan SD, Keseimbangan Antar Sekolah Negeri-Swasta
Kota Bandung
Pemkot Bandung Fokus Salurkan Separuh Lulusan SD, Keseimbangan Antar Sekolah Negeri-Swasta

Pemkot Bandung juga mengalokasikan dana bantuan bagi siswa dari keluarga tidak mampu yang memilih bersekolah di swasta. Bantuan itu dikucurkan melalui program Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) yang khusus menyasar siswa jenjang SMP.

Jatayu Indonesia jadi Branding Teh Lokal Nusantara Bersaing di Pasar Global
Kota Bandung
Jatayu Indonesia jadi Branding Teh Lokal Nusantara Bersaing di Pasar Global

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI mendukung program strategis untuk meningkatkan produksi teh Indonesia. Salah satunya penguatan branding produk teh nasional dengan peluncuran Logo Jatayu Indonesia. Dalam sambutannya mewakili Menteri Perdagangan, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi mengungkapkan, peluncuran Logo Jatayu Indonesia menjadi momentum penting bagi pergerakan ekspor teh ke pasar internasional. […]

Diduga Prasasti Kuno di Cimaung, Disbudpar Kota Bandung Telusuri Keaslian Batu Bertulis
Kota Bandung
Diduga Prasasti Kuno di Cimaung, Disbudpar Kota Bandung Telusuri Keaslian Batu Bertulis

Jika terbukti autentik, Disbudpar akan memilih antara pelestarian di lokasi atau pemindahan ke Museum Kota Bandung.

Perkuat Toleransi, Pansus 9 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Keberagaman Hidup Bermasyarakat
Kota Bandung
Perkuat Toleransi, Pansus 9 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Keberagaman Hidup Bermasyarakat

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tumbuh sebagai kota besar dengan keberagaman, DPRD Kota Bandung tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Keberagaman Kehidupan Bermasyarakat. Raperda yang tengah dibahas pansus 9 DPRD Kota Bandung ini dibuat lantaran ada permasalahan SARA yang tidak kunjung selesai. “Pembentukan raperda ini dilatarbelakangi keresahan terhadap permasalahan SARA yang tidak kunjung selesai dengan berbagai […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.