RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Yayasan Badan Perguruan Indonesia (BPI) Bandung meluncurkan program “Tranformasi Digital” yang merupakan respons BPI dalam menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19. Peluncuran program dilakukan pada Minggu (26/6/2022) di Kampus BPI, Jalan Burangrang, Kota Bandung.
Ketua Pengurus Yayasan BPI, Iyep Sobari mengatakan, penerapan transformasi digital dilakukan secara bertahap dalam mindset, maupun perangkat pembelajaran di kelas, serta bekerja sama dengan industri. Ini semua merupakan langkah-langkah yang diambil BPI untuk merespons dampak pandemi.
Pertumbuhan ekonomi yang rendah yang menjadi salah satu dampak pandemi, menurut Iyep, berpengaruh terhadap belanja pendidikan dan informasi.
“Bukan hanya orang tua siswa yang menanggung beban ini, tetapi juga sekolah-sekolah swasta, termasuk BPI, yang secara tradisional mengandalkan pemasukan dari SPP sebagai sumber pembiayaan utama, khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah yang belum bisa terafiliasi penuh dengan pasar dan industri,” kata Iyep, Jumat (24/06/2022).
Untuk itu, BPI melakukan transformasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sekaligus memperbaiki manajemen sekolah.
Baca Juga: Disdik Jabar Jadikan Pendidikan Antikorupsi sebagai Mata Pelajaran
Adapun mengenai transformasi digital, Iyep mengungkapkan, hal ini sudah menjadi keniscayaan karena tidak ada aspek profesi yang tidak terkait digitalisasi.
Pemanfaatan teknologi digital juga merupakan salah satu percepatan dalam menyiapkan lulusan yang adaptif terhadap teknologi, inovatif, serta siap menyongsong masa depan.
Baca Juga: Darul Hikam Siap Jadi Pilot Project Metaverse di Dunia Pendidikan
Pemanfaatan teknologi yang dilakukan antara lain melalui pemanfaatan aplikasi Sokrates untuk Learning Management System (LMS), penggantian papan tulis dengan papan tulis digital, laboratorium digital, dan sebagainya.
“Sokrates digunakan untuk menjembatani perilaku belajar anak di masa pandemi dan saat ini. Di sisi lain, ini juga memudahkan transaksi keuangan seperti pembayaran SPP dan pelaporan,” jelas Iyep.