RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PLN UPT Bandung terus berusaha meningkatkan keandalan penyaluran listrik di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya. Salah satu upaya yang dilakukan mengantisipasi gangguan listrik akibat aktivitas bermain layang-layang.
Kegiatan sosialisasi secara masif terkait cara aman bermain layang-layang terus dilakukan melalui kerjasama dengan salah satu stasiun radio ternama di Kota Bandung.
Tidak hanya itu, PLN UPT Bandung juga menggandeng Komunitas Pelangi selaku komunitas pemain layang-layang terbesar di Bandung Raya untuk menyosialisasikan bahaya bermain layang-layang menggunakan tali kawat.
“Secara rutin kami melakukan inspeksi jaringan yang rawan terkena layang-layang setiap minggunya, sosialisasi juga terus kami lakukan bahkan setiap hari melalui radio, juga sosialisasi kepada komunitas,” ujar Manager PLN UPT Bandung, I Made Sugata Merta.
Selain itu upaya lain yang dilakukan untuk menjaga agar kualitas listrik tetap andal antara lain pemeliharaan berupa recomisioning relay proteksi, pemeliharaan jaringan ROW (penebangan dan pemangkasan pohon) secara rutin. Kemudian inspeksi kesiapan peralatan hingga pembersihan sampah layangan di sepanjang jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
“PLN UPT Bandung mencatat dari awal tahun sampai saat ini sudah enam kali gangguan listrik terjadi akibat benang tali kawat layang-layang,” terangnya.
Sugata menambahkan, beberapa daerah yang kerap kali mengalami gangguan listrik yang diakibatkan oleh layang-layang diantaranya yakni di daerah Kota Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi Utara dan Cimahi Tengah.
“Kami menemukan beberapa kasus gangguan listrik terjadi pada jaringan tegangan tinggi karena ditemukan adanya benang kawat layang-layang yang nyangkut di jaringan tersebut,” jelasnya.
Apabila benang layang-layang mengenai jaringan listrik, kata Sugata, maka dapat berimbas padamnya listrik pada suatu daerah. Bahkan akibat benang layang-layang dapat membahayakan jiwa manusia.
“Benang layang-layangnya terbuat dari kawat baja, sehingga selain menyebabkan padamnya listrik, dapat membahayakan jiwa pemain juga,” ujar Sugata.
Sugata mengimbau kepada seluruh warga untuk lindungi diri pribadi, keluarga dan kerabat dengan tidak bermain layang-layang menggunakan tali kawat dan jauh dari jaringan listrik.
“Karena tidak ada yang lebih berharga dari jiwa manusia,” pungkasnya.