RADARBANDUNG.id, CIMAHI- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta warga tetap waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD), sebab masih menjadi ancaman.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, dari data hingga Mei 2022 tercatat 380 warga Cimahi yang terpapar penyakit demam berdarah.
“Penyebaran kasus paling tinggi Kelurahan Cibabat 82 kasus dan Cigugur Tengah 60 kasus. Jika ditotalkan seluruh kecamatan di Cimahi 380 kasus,” ungkap Dwihadi, Senin (11/7/2022).
Baca Juga: Waspada DBD Mulai Menyerang, 10 Warga Cimahi Meninggal Dunia
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah naiknya jumlah kasus DBD di Kota Cimahi. Pasalnya Cimahi merupakan daerah endemik DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya.
“Masyarakat bisa melakukan pencegahan dari rumah dan lingkungan masing-masing, dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menjalankan Gerakan satu Rumah satu Jumantik,” tuturnya.
Baca Juga: RSUD Cimahi ‘Kebanjiran’ Pasien DBD
Menurutnya, jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan air, sehingga dengan menjalankan PSN di rumah akan membuat nyamuk sulit berkembangbiak.
“Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri (melakukan PSN), tidak akan ada yang periksa. Jadi periksa jentik di rumah kita sendiri,” ucapnya.
Ia menambahkan untuk pelaksanaan fogging, akan dilakukan setelah adanya laporan kasus yang ditindaklanjuti dengan asesmen. Pasalnya fogging sendiri hanya ampuh untuk membunuh nyamuk dewasa.
“Untuk fogging efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, tapi jentik dan telur nyamuk harus dengan PSN dan sebagainya,” pungkasnya.
(kus/radarbandung)