RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Ketua DPD Partai NasDem Kota Bandung, Rendiana Awangga turut menanggapi ihwal fenomena Citayam Fashion Week di Jakarta yang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan fenomena ini mendapat tanggapan mulai dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno hingga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Awang sapaan Rendiana Awangga, fenomena Citayam Fashion Week merupakan sebuah indikasi pentingnya ruang publik yang inklusif, ramah dan dapat diakses oleh seluruh kalangan.
“Kami menilai menilai Kota Bandung yang dikenal sebagai kota kreatif dengan ditunjang suasana alam yang sejuk memiliki banyak ruang publik yang dapat dipakai tempat mengekspresikan kemampuan dan minat masyarakat, khususnya untuk kaula muda,” ujarnya.
“Bonge, Kurma, dan Jeje itu salah satu contoh, bahwa diera digital saat ini siapapun akan sangat mudah untuk mengekspresikan diri. Apalagi bila ditunjang dengan ruang publik yang Inklusif, nyaman dan aestehtic, potensi anak anak muda tersebut akan semakin dapat berkembang,” ujar Awang.
Baca Juga: Pemajuan Kebudayaan Melalui Lembaga Pendidikan Kebudayaan
Anggota DPRD Kota Bandung Fraksi NasDem itu juga mengungkapkan, kepada pemerintah kota Bandung serta masyarakat untuk tetap konsisten memelihara dan menjaga fasilitas publik.
“Tentunya hal yang kita harapakan sarana dan prasarana publik di Kota Bandung tetap kita jaga bersama. Karena ini merupakan aset kita bersama dan dari uang rakyat juga kan,” tambahnya.
Baca Juga: Mendag Sambut Menteri ASEAN di Bali dengan Berbagai Budaya Indonesia
Awang berharap, berharap kedepan pemerintah Kota Bandung dapat menambah ruang publik dititik-titik lain, selain di pusat kota. Sehingga pembangunan ruang publik di Kota Bandung dapat merata dan terjangkau oleh seluruh masyarakat Kota Bandung.
“Sekarang masyarakat pastinya fokus pada ruang publik di Asia Afrika, Braga, hingga alun-alun Ujungberung. Jadi harapanya semoga Pemkot Bandug dapat menambah lagi ruang publik di area lain. Agar kedepannya kondisi ruang publik di Bandung merata dan menjadi ruang interaksi masyarakat,” tutupnya. (*)