RADARBANDUNG.id, CIMENYAN – Pemkab Bandung resmi meluncurkan pom mini minyak goreng curah di Desa Cibeunying, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung, Jumat (12/8).
Inovasi ini sebagai respon Pemkab atas permasalahan yang sempat dialami masyarakat beberapa bulan terakhir. Mahalnya berbagai komoditi di pasar tradisional, termasuk harga minyak goreng curah.
Hal tersebut dikatakan Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat peluncuran pom mini e-warung. Ia berharap inovasi tersebut dapat menjawab keresahan masyarakat dalam beberapa waktu lalu.
“Hari ini kita launching pom mini minyak goreng curah sebagai upaya dan solusi memenuhi kebutuhan masyarakat. Nanti transaksi belanja bukan hanya bisa perliter saja, tapi bisa disesuaikan, bisa setengah liter, bisa Rp 3.000 juga, sesukanya warga,” ungkap Dadang.
Dadang menganggap, hadirnya pom mini tersebut akan membantu meringankan beban kebutuhan pokok masyarakat. Apalagi 6 bulan lalu, kelangkaan dan harga minyak goreng yang mahal melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia.
“Minyak goreng sempat langka, bahkan harganya naik dari Rp14.000 menjadi RP28.000. Maka hadirnya pom mini ini mudah-mudahan bisa juga di kecamatan lainnya,” harapnya.
Secara eksisting, e-warung di Kabupaten Bandung sudah ada di 31 kecamatan. Namun baru Desa Cibeunying, Cimenyan ini yang memiliki pom mini minyak goreng. Karenanya, ia berencana mengadakan rumah kreatif atau rumah komoditas produk unggulan yang nantinya akan menjual produk lokal yang menjadi potensi masing-masing wilayah.
“Saya berharap nanti dengan rencana hadirnya rumah komoditi/ rumah kreatif, disamping ada pom mini minyak goreng, ada etalase yang menampilkan produk-produk asli lokal,” terangnya.
Dadang pun menekankan kepada aparat kecamatan agar menjalankan fungsi pengawasan dalam proses pemanfaatan pom mini di 31 kecamatan nantinya. “Nanti mengontrol takarannya jangan sampai ada yang kurang. Kalau 1 liter ya 1 liter, tidak ada manipulasi dan sebagainya semua terkontrol dan Insya Allah terjamin ya,” pungkasnya. (sir)
