RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkontribusi penting dalam pemulihan ekonomi khususnya saat pandemi covid-19.
Kontribusi BUMN ini hasil dari efisiensi dan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN itu sendiri dalam mengadaptasi tantangan global.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan wujud kontribusi BUMN misalnya mampu mengurangi angka kemiskinan dengan berkurangnya angka masyarakat kelas bawah.
“Kelas menengah telah mencapai 232 juta. Artinya kelas bawah semakin mengecil,” ujar Arya dalam Webinar BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional.
Arya juga menjelaskan, BUMN pada tahun buku 2021 mampu meningkatkan pendapatan dari Rp 1.130 triliun ke Rp1.982 triliun.
Baca Juga: Sistem Elektrifikasi Jabar Semakin Andal, PLN Sukses Energize 2 Infrastruktur Ketenagalistrikan
Kenaikan pendapatan ini mengerek pertumbuhan laba total yang mampu dikantongi BUMN sehingga bisa memberikan kontribusi lebih untuk negara.
“Di sisi lain laba kita, naik 40 persen. Makanya ini wujud contoh berhasilnya kita melakukan efisiensi dan transformasi. Laba bersih dari 10 perusahaan terbesar di Indonesia yang tujuh itu BUMN,” ujar Arya.
Baca Juga: Tak Nebeng Lagi, Nayem Bisa Nikmati Listrik Berkat Bantuan PLN
Arya juga menerangkan, dari pertumbuhan laba 10 perusahaan besar di Indonesia, 7 perusahaan berasal dari BUMN dan salah satu yang terbesar ialah PLN.
“Hal itu menunjukkan bukti BUMN berada di track yang benar. Belum lagi dari sisi pajak, dari 10 emiten terbesar ada 3 emiten BUMN,” tambah Arya.