RADARBANDUNG.id- PT PLN (Persero) berkomitmen kuat mendukung dan menjadi pelaku dalam transisi energi Indonesia dimana PLN telah mencanangkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Salah satu tantangan Transisi Energi Bersih adalah bagaimana mempertahankan bahkan meningkatkan keandalan sistem. Salah satu breakthrough transformasi PLN adalah Program Anti-Black Out yang juga dilatarbelakangi dari pengalaman pahit partial blackout Jawa Bagian Barat pada tahun 2019.
Blackstart PLTA Cikalong (3×5.5 MW) dan line charging ke PLTP Wayang Windu (1×110 MW dan 1×115 MW) merupakan salah satu program Anti-Blackout PLN. Menariknya, PLTA Cikalong dan PLTP Wayang Windu ini adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi bersih (air dan panas bumi) untuk menghasilkan energi listrik. Blackstart merupakan sebuah langkah restoratif ketika terjadi blackout baik parsial maupun total. PLTA Cikalong akan dibangkitkan terlebih dahulu dengan fasilitas blackstart dan tegangan dari PLTA ini akan dikirim ke PLTP Wayang Windu yang akan digunakan untuk menyalakan Unit PLTP ini.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan langkah tranformasi, inovasi dan efisiensi menjadi jurus bagi produsen listrik negara ini untuk memastikan keamanan pasokan listrik sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis. Kesuksesan blackstart dan line charging ini menentukan kecepatan proses pemulihan setelah padam.
Pengujian dimulai dengan skenario blackout Gardu Induk (GI) PLTA Cikalong dan dilanjutkan dengan proses blackstart. Setelah berhasil, tegangan dikirim ke Gardu Induk Wayang Windu melalui Gardu Induk Lamajan dan Santosa. Pengujian ini mencatat keberhasilan blackstart dalam waktu 10 menit dan line charging ke GI Wayang Windu dalam waktu 3 menit.
Pengujian blackstart dan line charging ini melibatkan banyak pihak diantaranya PLN UIP2B JAMALI, PLN UP2B Jawa Barat, PLN UPT Bandung, PT Indonesia Power Saguling POMU, dan Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd. Untuk memastikan kesiapan blackstart dan line charging ini, baik dari segi personil maupun peralatan, maka PLN UP2B Jawa Barat, salah satu Unit Pelaksana PLN UIP2B JAMALI, mengkoordinasikan dan melaksanakan uji blackstart PLTA Cikalong dan line charging PLTP Wayang Windu ini pada Minggu, 31 Juli 2022. Keberhasilan pengujian ini merupakan wujud komitmen semua pihak yang terlibat dalam menjaga keandalan sistem dan kontinuitas pasokan listrik dengan bergantung pada Pembangkit Energi Bersih.
“Energi yang kita pakai harus bersih namun keandalan penyediaan listrik ke pelanggan harus tetap diutamakan” jelas General Manager PLN UIP2B JAMALI, Suroso Isnandar.
“Pengujian ini adalah salah satu bukti nyata bahwa pembangkit energi bersih juga dapat menyediakan keandalan dan kecepatan restorasi pasca gangguan. Skema blackstart dan line charging di Jawa Barat ini adalah satu-satunya skema yang sumber tegangan dan pembangkit yang diberi tegangan adalah pembangkit renewable energy,” ujar Manager PLN UP2B Jawa Barat, M. Tresna Wikarsa, Kamis (25/8/2022).
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030, yang disebut-sebut sebagai RUPTL Green, PLN mentargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% di 2025 dan porsi bauran energi PLTU Batu Bara tidak boleh melebihi 50%. Hal ini merupakan bukti nyata keseriusan PLN dalam menjalankan program Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dalam upaya Transisi Energi Bersih Indonesia.(azm)
