RADARBANDUNG.id, BATUJAJAR- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat (KBB), setidaknya terdapat 550 orang warga mengidap penyakit tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan meminta masyarakat untuk dapat melindungi diri dari risiko terinfeksi HIV/AIDS.
Hengky mengatakan, ada beberapa rute transmisi utama penyebaran HIV/AIDS. Salah satunya adalah dengan berganti-ganti pasangan. “Oleh karena itu harus tetap setia kepada pasangan kita. Apalagi HIV/AIDS ini menular ke janin apabila ibunya sudah terinfeksi terlebih dahulu,” katanya, Kamis (1/9).
Hengky menambahkan, penggunaan jarum suntik secara bergantian pada pengguna napza jarum suntik (penasun) juga menjadi penyebab penularan HIV/AIDS. “Oleh karena itu, penggunaan narkoba tidak ada manfaatnya bahkan merugikan diri sendiri, keluarga bahkan orang lain,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi secara masif terkait pemahaman tentang HIV/AIDS kepada masyarakat. “Selain melakukan penanganan kepada orang yang terinfeksi HIV/AIDS dengan memberikan layanan kesehatan. Pemahaman dan kesadaran masyarakat pun terus kita tingkatkan,” tuturnya.
Hengky pun mengimbau masyarakat senantiasa dapat mencegah dan melindungi diri dari potensi terinfeksi HIV/AIDS yakni dengan setia kepada pasangan dan menjauhi narkoba. “Jangan sampai kita terjerumus pada seks bebas dengan tetap menjaga kesetiaan kepada pasangan,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Nurul Rasyihan mengatakan, sebanyak 8 ibu hamil di Bandung Barat dinyatakan positif HIV/AIDS berdasarkan pengetesan sepanjang tahun 2022.
“Ibu hamil dari Januari sampai Juni ada 8 orang, pasien TB ada 4 orang, LSL 28 orang, waria 2, dan lain-lainnya 4 orang,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran sumber penularan HIV/AIDS yang menjangkit ibu hamil. Hal itu sebagai langkah surveilans dan pemetaan terhadap penyakit menular. “Kita belum tahu, ibu hamil ini apakah penularan lewat hubungan seks. Bisa kemungkinan dari suaminya. Ini sedang diidentifikasi lagi karena memang agak kurang terbuka,” pungkasnya. (kro)