RADARBANDUNG.id – Pada Sabtu (27/8/2022), dua local brand asal Bandung Miracle Mates dan Hecates, menggelar runway show untuk memperkenalkan sederet artikel terbaru mereka yang diberi nama Mess in Balance.
Kolaborasi ini terbilang cukup epic karena digarap dengan sangat serius, dan memanfaatkan hanggar pesawat yang terletak di area Bandara Husein Sastranegara untuk lokasi runway-nya.
Uniknya, meski memiliki pasar generasi z yang cukup besar, kedua brand sebenarnya ditukangi oleh para anak muda. Mereka sama-sama mengembangkan jenamanya dengan konsisten, sehingga dapat dikenal di kalangannya.
Kolaborasi di antara Miracle Mates dan Hecates cukup mencuri perhatian, terutama bagi skena mereka sendiri. Bagaimana tidak, pandangan bahwa kolaborasi daripada local brand kerap kali digelar dengan sederhana, mereka jawab dengan runway yang cukup profesional dan mapan.
Tapi, jauh sebelum itu, mari mengenal siapa Miracle Mates dan Hecates. Dalam wawancara singkat via telepon, Fadli Maulana Ibrahim Owner Miracle Mates mengatakan bahwa ia telah membangun brand-nya sejak 2014, tepatnya ketika ia masih duduk di kelas satu SMA.
Sejak saat itu Miracle Mates selalu beradaptasi dengan tren fashion yang hadir saban tahunnya, yang dikorelasikan dengan DNA brand mereka.
Fadli juga mengatakan bahwa proses perjalanan Miralce Mates hingga dikenal oleh publik terbilang lama, kurang lebih memakan waktu lima tahun lamanya. Setelah itu mereka akhirnya dikenal sebagai jenama fashion yang mengedepankan kultur street wear, di mana biasanya digunakan dalam skena musik hingga skateboard.
“Bisa sampai delapan tahun aku tuh gak punya pikiran panjang ke depannya, yang ada depan mata, yang paling dekat aku jalani terus. Kuncinya di konsisten,” kata Fadli, Kamis (1/8/2022).
Ketika itu, Fadli mengatakan bahwa ia tak pernah berpikir bahwa Miracle Mates akan sebesar sekarang. Pada masa perintisannya, Fadli bahkan mengurus Miracle Mates sendirian, mulai dari menjadi admin dari lapak online-nya, hingga mengantarkan produk langsung ke tangan pembelinya.
Namun, perjalanan dalam membangun brand tidak Fadli lakoni dengan mudah. Sudah tak dapat dihitung jari berapa kali ia mengalami kerugian. “Namanya juga anak SMA, anak kecil, ya bikin brand sering banget ketipu. Barang jelek lah, vendor kabur lah, banyak banget yang gak enaknya,” kata dia.
Berbeda dengan Miracle Mates, Hecates sendiri tidak melakoni waktu yang lama untuk mengecap popularitas. Rian Adrians, Founder Hecates, menjelaskan jika Hecates didirikan pada Agustus 2020 di Jakarta. Ketika itu, Rian yang merupakan pekerja kantoran di Jakarta, yang merantau dari kampung halamannya di Makassar, membangun Hecates sambil melakoni pekerjaan regulernya.
Meski hanya perlu waktu selama dua tahun dalam mengecap popularitas, Rian pun mengalami banyak kendala. Bahkan di awal ia berdagang, Indonesia langsung terserang pandemik COVID-19 sehingga ketika itu Rian berpikir bahwa roda bisnisnya akan terganggu.
“Pas mau jualan tuh langsung pandemik, ya pasti bakal sepi nih. Tapi bukannya sepi, malah pembeli Hecates ramai banget di online,” tutur Rian.
Untuk memantapkan niatnya dalam membangun Hecates, Rian memberanikan diri untuk resign dari kantornya dan merantau ke Bandung. Kota Kembang dipilih karena urusan supply chains Hecates sebagian besar berada di sana.