RADARBANDUNG.id, SUBANG – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Subang. Mereka terpaksa menaikkan tarif, meski harus cekcok dengan penumpang.
“Ya kita pusing, penumpangnya sepi tapi harga bensin naik,” ungkap Ramdan (55) salah seorang sopir angkot saat ditemui di pangkalan Jalancagak, Subang, Rabu (7/9/2022).
Dikatakan Ramdan, naiknya harga BBM ini menjadi masalah baru yang dihadapi para sopir angkot setelah sepinya penumpang yang sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19.
Baca Juga: BBM Naik, Jangan Kaget Kalau Porsi Hidangan di Warteg Berkurang
“Sejak ada pandemi Covid otomatis penumpang sepi, sekarang makin ditambah ada kenaikan harga BBM naik, pusing, penumpang sepi, setoran juga harus naik,” katanya.
“Harapannya, kalau bisa jangan seperti ini lah, kami ini sudah susah, jangan dibuat tambah susah lagi. Pemerintah, kalau bisa, harga BBM ini turunkan lagi, itu pun kalau bisa,” ucap Ramdan.
Baca Juga: BBM Naik, Serikat Buruh Tak Terima, Tuntut Kenaikan Upah 100 Persen
Ditambahkan Asep (42), dengan adanya kenaikan harga BBM, sopir pun mau tak mau harus juga menaikkan tarif penumpang. Namun, tak semua penumpang mau menerima tarif yang dipatok sopir seiring kenaikan harga BBM.
“Karena BBM naik, mau gak mau tarif ongkos harus ya harus dinaikan, cuma kan ada aja penumpang yang susah, ada yang gampang. Kadang harus cekcok dulu,” ucap Asep.