RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Pemerintah bisa menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) setelah resmi dinaikkan pada Sabtu (3/9/2022) mulai pukul 14.30 WIB. Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Arifin mengatakan, harga BBM bisa diturunkan jika harga minyak dunia anjlok. Minyak dunia saat ini turun perlahan ke bawah level US$90 per barel. Pada Jumat kemarin, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November tercatat sebesar US$89,15 per barel di London ICE Futures Exchange.
“Nanti kita lihat, kalau harga minyak membaik ya Insya Allah (turun harga pertalite),” ujar Arifin saat ditemui di Hotel Ayana MidPlaza, Jumat 8 September 2022.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT BBM Rp600 Ribu Secara Online
Arifin mengatakan, pemerintah akan melakukan perhitungan internal untuk melihat seberapa besar kemungkinan harga minyak turun dan pengaruhnya ke harga BBM di dalam negeri.
Meski berpotensi turun, ia tetap mengimbau masyarakat mengurangi penggunaan BBM. Salah satunya dengan beralih menggunakan kendaraan umum ataupun listrik.
Baca Juga: Kabar Baik, Harga Pertalite Berpotensi Turun Lagi
“Makanya sekarang tolong diminta semua masyarakat, coba bisa nggak, kita coba dengan kesadaran menghemat, hemat energi,” jelasnya dikutip dari fin.co.id.
Ia mengatakan selain bisa menghemat BBM, beralih ke kendaraan umum atau listrik, akan mengurangi polusi udara, sehingga perubahan iklim bisa diminimalisir. “Yang biasanya keluar bensin 3 liter jadi 2 liter aja, ya, kurangin menghirup udara yang polusi dengan Co2,” tandasnya.
Harga pertamax berpeluang turun
Sementara itu, kemungkinan harga BBM turun juga disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menurutnya, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax bisa berpeluang turun. Hal ini, disebabkan lantaran harga Pertamax ditentukan dengan mekanisme harga minyak mentah dunia. Dia menyebut apabila harga minyak dunia turun, maka Pertamax pun akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual kepada masyarakat.