RADARBANDUNG.id- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memproklamasikan bahwa akhir pandemi Covid-19 telah ada di depan mata. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia akan turun pada awal tahun depan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom meminta seluruh pihak tetap berusaha keras mengatasi Covid-19 meski pandemi hampir berakhir. Dia mengajak seluruh negara konsisten dalam pemberian vaksin. Terutama pada kelompok rentan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin (15/9) menjelaskan, untuk menetapkan pandemi selesai, harus ada pernyataan seluruh pemimpin dunia. Namun, dia memastikan bahwa kondisi di Indonesia dalam keadaan baik.
Lebih lanjut, Budi memprediksi awal tahun depan tingkat imunitas masyarakat Indonesia kembali turun. Itu, menurut dia, hal yang wajar. Sebab, durasi kekebalan vaksin Covid-19 hanya bertahan enam bulan pasca penyuntikan.
”Kami akan kejar untuk yang belum booster,” ungkapnya. Hingga kemarin sudah 62.173.952 orang yang mendapat vaksin ketiga dan 515.178 orang yang disuntik vaksin keempat.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir?
Budi menargetkan pada akhir tahun ini tingkat vaksinasi booster meningkat. Booster pertama ditargetkan bisa disuntikkan kepada 100 juta orang. ”Kalau bisa 100 juta itu kita bisa tenang,” tuturnya.
Budi juga menyinggung vaksin buatan tanah air, yakni Vaksin Merah Putih. Kemenkes, menurutnya, pasti akan menggunakan vaksin tersebut jika sudah selesai. ”Kementerian Kesehatan komitmennya ingin mereka (industri dan peneliti vaksin, Red) maju,” ucapnya. Dia akan membeli vaksin buatan dalam negeri itu untuk booster.
Sementara itu, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengamini bahwa akhir dari Covid-19 bisa jadi dalam waktu dekat. Menurutnya, pandemi ini tidak akan terjadi bertahun-tahun.
”Apakah akhir tahun ini atau triwulan tahun depan akan dicabut (status pandeminya, Red), itu tergantung dari sisi cakupan vaksinasi global,” ujarnya.
Vaksinasi Covid-19, menurut Dicky, harus ditingkatkan. Terutama pada tataran global. Setidaknya 70 persen dari populasi global harus divaksin. Pascavaksinasi terjadi tren penurunan kasus. ”Jumlah virus yang ditularkan dari tiap orang terinfeksi tapi sudah divaksin juga berkurang,” ungkapnya.