RADARBANDUNG.id, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan menyediakan 16.560 kondom atau alat kontrasepsi dengan tujuan untuk mencegah penularan paparan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di wilayah Kota Bekasi.
“Penggunaan alat kontrasepsi mampu mengurangi risiko penularan virus HIV hingga 95 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Jumat (16/9/2022).
Baca Juga: Heteroseksual Faktor Risiko Tertinggi HIV/AIDS di Kota Bandung
Dinkes Kota Bekasi mencatat kasus HIV di Bekasi selama periode Januari-Agustus 2022, sebanyak 554 kasus.
Adapun rincian kasus HIV, yakni Januari sebanyak 65 kasus, Februari 69 kasus, Maret 67 kasus, April 62 kasus, Mei turun menjadi 45 kasus, Juni naik 71 kasus, Juli 55 kasus, dan Agustus melonjak hingga 120 kasus.
Baca Juga: Selain Emas dan Perak, Arkeolog Temukan Kondom di Makam Firaun Tutankhamun
Seluruh kasus HIV yang terdata berdasarkan hasil tes dari penderita berdomisili Kota Bekasi maupun luar daerah. Dari 554 kasus, sebanyak 431 jiwa merupakan pria dan 123 jiwa adalah wanita.
Mayoritas usia Orang dengan HIV (ODHIV) berada di kisaran 25-49 tahun (375 jiwa), kemudian 20-24 tahun (113 jiwa), di atas 50 tahun (44 jiwa), 15-19 tahun (14 jiwa) dan di bawah 4 tahun (4 jiwa).
Kondom diberikan kepada fasilitas kesehatan yang memiliki layanan perawatan dukungan pengobatan HIV meliputi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, RS Elisabeth, dan RS Ananda Bekasi. Kemudian Puskesmas Perumnas II, Puskesmas Mustika Jaya, Puskesmas Karang Kitri, Puskesmas Pengasinan, Puskesmas Kali Abang Tengah, serta. Puskesmas Jati Sampurna.