News

Tekan Angka Pernikahan Dini, FK Unisba Edukasi Pelajar di Bandung Barat Tentang Kesehatan Reproduksi

Radar Bandung - 23/09/2022, 01:47 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pernikahan dini adalah pernikahan pasangan atau salah satu pasangan berusia di bawah 20 tahun dan umum disebut pernikahan anak.

Data pernikahan anak mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2018 cenderung menurun, tetapi masih di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mentargetkan penurunan pernikahan anak sampai 8,74 persen di tahun 2024.

Pada tahun 2022 pernikahan anak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus meningkat. Dalam empat tahun terakhir dengan total kasus pernikahan anak mencapai 671 kasus, dengan rincian empat kasus di tahun 2018, 88 kasus di tahun 2019, 292 kasus di tahun 2020 dan 287 kasus di tahun 2021.

Dampak negatif dari pernikahan anak adalah meningkatan angka perceraian. Di samping itu, anak di bawah usia 20 tahun belum siap menjadi orang tua baik secara fisik dan psikir.

Hal ini berakibat pada pola asuh yang kurang baik dan asupan gizi yang kurang sehingga mempunyai anak yang kurang sehat, salah satunya adalah anak yang relatif pendek pada kelompok usianya atau disebut stunting.

Pencegahan kejadian stunting ini menjadi perhatian penting pemerintah khususnya Kemenkes. Salah satu program pemerintah untuk mencegah stunting ini adalah menekan jumlah pernikahan anak.

Fakultas Kedokteran Unisba turut berperan dalam pencegahan meningkatnya pernikahan anak dengan mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Sekolah MTs Swasta Al Muhajirin, Sukajaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Diseminasi Penelitian Mahasiswa S1, Unisba Kembali Gelar SPeSIA 2022

Program yang dilaksankan adalah pemberian pembekalan ilmu pengetahuan bagi siswa-siswa dari kelas tujuh, delapan dan sembilan. Pembekalan terdiri dari materi organ reproduksi pada masa pubertas. Proses kehamilan. Cara menjaga kesehatan organ reproduksi. Pernikahan Dini Faktor dan Dampak.

Kemudian kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual serta materi tentang teknik resentasi dan public speaking untuk edukator sebaya diberikan. Materi diberikan agar siswa yang diberi pembekalan dapat menjadi edukator sebaya bagi teman-temannya.

Baca Juga: Unisba Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT, Rektor: Tingkatkan Disiplin dan Performa Kerja

Sebelum dan sesudah pembekalan dilakukan test, rerata hasil pretest adalah 64,75 dan post test meningkat menjadi 73,09. Hal ini dapat diaratikan bahwa penyerapan materi pembekalan baik, dan peserta dapat menjadi edukator sebaya setelah diberi pembekalan kemampuan teknih presentasi, mereka dibimbing untuk menyampaikan materi yang sudah diberikan sebelumnya.

PKM ini dibantu oleh 10 orang mahasiswa tingkat empat Fakultas Kedokteran, mereka berperan sebagai panitia penyelenggara dan tutor pada pelatihan edukator teman sebaya. Kegiatan ini disambut antusiasime siswa dan guru Sekolah MTs Swasta Al Muhajirin, Sukajaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (arh)