RADARBANDUNG.id, BALEENDAH – Berawal dari susahnya mencari pakan untuk koleksi peliharaan hewan reptilnya, warga Baleendah, Kabupaten Bandung Dj. Hidayat WS kini bisa meraup jutaan rupiah dalam satu pekan dengan ternak atau budidaya tikus.
Ternak tikus putih dan mencit
Abah Dj -sapaan akrab pria 63 tahun itu, kini memiliki ratusan tikus albino atau tikus putih (Rattus novergicus) dan tikus kecil atau mencit (Mus musculus).
“Awalnya karena kesusahan cari pakan untuk ular. Sekitar 7 tahun lalu itu masih susah nyari peternak tikus seperti ini. Jadi dari situ saya mulai coba membudidayakan,” tutur Abah Dj saat dijumpai Radar Bandung, Selasa (27/9).
Baca Juga: Kisah Wirausaha Milenial KBB Sukses Kembangkan Ternak Kelinci
Sejak saat itu, ia memutuskan untuk terus mengembangkan ternak tikus. Sebab, ia tak menyangka peminat tikus-tikus itu ternyata banyak. Pelanggan utamanya adalah para pecinta reptil yang berada di Bandung dan sekitarnya.
Selain itu, keuntungannya semakin besar kala pihak laboratorium dari sejumlah universitas dan sekolah menengah kejuruan kerap memborong hasil ternak tikus putih untuk digunakan sebagai model penelitian biomedia.
Baca Juga: 10 Cara Ampuh Mengusir Tikus di Rumah, Tak Perlu Racun
Untuk diketahui, jenis tikus putih atau albino dapat mewakili sistem biologi mamalia, sehingga hewan pengerat ini kerap dijadikan hewan percobaan dalam kajian praklinik. “Kalau untuk pakan ular, tikus ini lebih baik karena ularnya akan lebih padat berotot. Beda kalau makannya ayam ularnya gendut tapi lembek,” ujarnya.
Untuk tikus jenis mencit, ia membanderolnya seharga Rp 3.000 hingga Rp 7.000/ekor. Tergantung usia dan ukurannya. Sedangkan untuk jenis rat Rp 15.000 hingga Rp 30.000. “Rat harganya lebih mahal karena memang ukurannya lebih besar dari mencit. Tapi mencit peminatnya lebih banyak, sekali kunjungan bisa laku sampai 50-an ekor,” ungkapnya.