RADARBANDUNG.id- Sebagian besar korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, telah teridentifikasi. Muhammad Virdi Prayoga menjadi korban meninggal yang termuda: 4 tahun. Jenazahnya berada di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Data yang didapat Jawa Pos, satu balita yang dinyatakan meninggal dunia akibat insiden di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam. Informasinya, masih ada korban yang lain. Namun, datanya belum masuk catatan pihak berwajib.
”Saat ini datanya belum valid, Mas. Harus kami perdalam lagi. Kami belum bisa memberikan keterangan,” ujar salah seorang anggota crisis center yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Kapolri: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 125 Orang
Hal itu mengingat masih ada dua rumah sakit yang belum menyetorkan tanggal lahir jenazah. Dari dua rumah sakit tersebut, total ada 16 jenazah.
Selain balita, korban berusia remaja terbilang cukup banyak. Tercatat ada korban jiwa di bawah usia 17 tahun. ”Terkait korban jiwa, data terakhir terkonfirmasi yang meninggal 125 orang, 32 di antaranya di bawah umur,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Pita Hitam di Manchester, Hening Cipta di La Liga
Salah satu korban itu adalah Handika Rizki. Usianya baru 15 tahun. Dia merupakan siswa kelas IX salah satu SMP di Malang. Jenazahnya dijemput dua bibinya di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
”Dia ini nggak pernah keluar jauh. Kalau keluar juga pasti izin orang tuanya. Kemarin pas mau lihat sepak bola juga izin dulu. Nggak taunya seperti ini (meninggal, Red),” kata Supiati, bibi mendiang Handika. Jenazah Handika kemarin siang dibawa pulang untuk dimakamkan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa jenazah korban diantar pulang dengan kondisi baik. ”Pengiriman jenazah kami maksimalkan di rumah sakit ini (Saiful Anwar). Kalau jenazah dipulangkan, berarti sudah dimandikan dan disalati. Semua penanganan dilakukan di rumah sakit,’’ kata Khofifah.