RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tembok penahan tanah atau kirmir dan jalan setapak di area Taman Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga, Cicendo, Kota Bandung ambrol setelah tergerus aliran sungai. Sebelum peristiwa terjadi, hujan deras mengguyur Kota Bandung, Selasa (4/10).
Akibatnya, sebanyak 25 makam yang berada di pinggir sungai itu terdampak dan beberapa diantaranya, kain kafan jenazah menyembul keluar akibat longsor.
Kepala UPT Pemakaman Wilayah 1 Dinas Penataan Ruang Kota Bandung, Saeful Iman menjelaskan, kirmir yang roboh di lokasi tersebut merupakan pembatas jalan setapak.
Baca Juga: Horor! TPU Cikutra Longsor, Ada Jenazah yang Hanyut Terbawa Aliran Sungai
“Iya, ada kirmir yang roboh. Jadi, kirmir itu membatasi jalan setapak sekitar 1,25 meter sampai 1,5 meter. Yang tergerus adalah jalan setapak, lebarnya sekitar 1,25 meter, panjangnya 30 meter dan tingginya 3,5 meter, itu lokasi yang longsornya,” jelas Saeful.
Saefil mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi makam yang terdampak kurang lebih 25 makam, dengan 10 makam diantaranya mengalami kerusakan. “Nah dari 10 yang rusak itu ada 7 yang rencanannya akan kita pindahkan, terdiri dari 2 makam anak-anak dan 2 makam dewasa,” ungkapnya.
Baca Juga: TPU Cikutra Longsor, Banyak Jenazah Hilang
Namun demikian, dipastikan, ungkapnya, tidak ada jenazah yang hanyut ke sungai setelah dilakukan pengecekan bersama jajaran Polsek Cicendo dengan disaksikan warga sekitar. “Yang ada hanyalah ada 3 makam yang bagian dari jenazah itu terlihat karena tanahnya tergerus, kain kafannya. Ada 3 makam,” sebutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya akan memberitahu ahli waris terkait rencana pemindahan jenazah yang makamnya terdampak.