RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Herawanto meyakini, West Java Investment Summit (WJIS) 2022 bakal mendatangkan investor baik domestik maupun global.
Menurutnya, WJIS 2022 fokus pada upaya memitigasi peningkatan harga pangan dan energi dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan investasi yang dapat mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Fokus dorongan investasi pada WJIS 2022 yakni food security dan renewable energy, merupakan langkah Jabar dalam menjawab tantangan global yang berdampak pada peningkatan harga pangan dan energi,” ucap Herwanto dalam kegiatan acara WJIS dan Java Tea Festival di Trans Convention Centre di Trans Hotel, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022).
Herawanto menambahkan, sektor investasi yang ditawarkan pada gelaran WJIS 2022 ini sangat berkaitan dengan kondisi global, yakni soal ketahanan pangan dan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Disisi lain, sambung Herawanto, dalam gelaran WJIS 2022 ini tak ada target realisasi investasi dari 32 proyek investasi yang di tawarkan. Sebab, adah beberapa proses dan tahapan yang bakal dilakukan investor ketika berinvestasi di Jabar.
“Begini, investor tidak sekali melirik langsung jadi (investasi), ada proses. Misalnya, tahun ini dikenalin, bisa saja tahun depan akan mendalami dan bisa juga tahun berikutnya baru investasi. Tapi ada juga juga yang langsung investasi,” jelasnya.
Baca Juga: Pesta DKPP Agrimarket, Simbol Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi Kota Bandung
Herawanto menegaskan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi baik di pusat maupun di daerah, Bank Indonesia berkomitmen terus memaksimalkan potensi investasi.
“Kami punya 46 kantor, jadi 46 regional investor relation unit. Semua ditugaskan mendukung pemerintah daerah dan pihak terkait memberikan informasi bagi calon investor, baik global maupun domestik untuk investasi,” tandasnya.
Baca Juga: Peran APBN Harus Terus Dijaga Optimal untuk Menggapai Pemulihan Ekonomi Jawa Barat
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan,
WJIS 2022 menjadi gelaran untuk mempromosikan investasi, terlebih merespon situasi terkini yakni tema Food Security dan Renewable Energy.
“Presiden Joko Widodo mengarahkan ke saya untuk mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi. Inilah jawaban kita dengan menawarkan teknologi dan investasi untuk Jabar di dua sektor tadi dengan total nilai proyek yang ditawarkan di tahun ini Rp59 triliun. Mudah-mudahan ini bisa disambut investor,” pungkasnya. (arh)
