RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov) Jabar menawarkan 20 proyek di sektor energi baru terbarukan (EBT) di West Java Investor Summit (WJIS) 2022.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, 20 proyek investasi EBT di WJIS 2022 yang ditawarkan seluruhnya sudah memasuki tahap kurasi.
Menurutnya penting bagi Jabar untuk mengakselerasi investasi sektor ini. Dinas ESDM memastikan proyek investasi EBT di WJIS 2022 juga akan berdampak positif bagi masyarakat.
“Kita berupaya dan mengajak investor untuk memanfatkan sumberdaya energi baru terbarukan agar dapat memenuhi energi bersih di Jabar. Pada 2022 ini kami kolaborasi dan mengajak owner yang menempatkan investasi di Jabar sebanyak 20 proyek baik dari pemerintah BUMD provinsi dan daerah dan privat,” ujar Ai Saadiyah di WJIS 2022 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (6/10/2022).
Seluruh proyek yang ditawarkan memiliki nilai investasi hingga Rp25,66 triliun. Meski sektor EBT yang ditawarkan beragam, pihaknya kembali mendorong investasi di panas bumi atau geothermal. “Semuanya unggulan, tapi ada potensi geothermal yang akan ditawarkan yaitu Cisolok Sukarame dan Galunggung,” katanya.
Selain itu, ada 6 proyek PLN yaitu pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) dan proyek pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan PLN sebagai bagian memperkuat ekosistem penggunaan kendaraan listrik di Jawa Barat tahun depan.
“Lain-lainnya cukup strategis, ada pembangkit bayu di Sukabumi dan Garut. Mudah-mudahan terpresentasikan dengan baik dan investor dimudahkan dan diberikan kelancaran,” katanya.
Ai Saadiyah berharap investor dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan di WJIS 2022. Di luar urusan bisnis, investasi di sektor ini diyakini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Jabar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar menawarkan 35 proyek investasi di sektor ketahanan pangan dan energi baru terbarukan di West Java Investment Summit (WJIS) 2022.
Sektor ketahanan pangan ada 11 proyek investasi senilai Rp4,9 triliun, sementara di sektor energi baru terbarukan ada 20 proyek senilai Rp25,66 triliun. Di luar kedua sektor tersebut, ada 4 proyek infrastruktur yang juga ditawarkan senilai Rp29 triliun. (dbs)